REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —Sebanyak 62 persen populasi Muslim dunia atau lebih dari 972 juta jiwa, hidup di Asia Pasifik. Setengah dari jumlah tersebut hidup di Asia Selatan. Populasi ini terus meningkat hingga sekitar 30 persen tiap sensus per dua dekade.
Dari sekian ratus juta Muslimin di Asia Selatan tersebut, sebagian di antaranya tinggal di Buthan. Negara di ujung timur Pegunungan Himalaya ini menjadi rumah bagi sekitar 7.000 Muslimin. Sebagai minoritas, mereka masih mencari pengakuan di tengah mayoritas agama sekaligus paham resmi negara, Buddha.
Secara perhitungan kasar persentase demografi, pemeluk agama di Bhutan mencapai 75 persen Buddha dan 25 persen Hindu. Islam, tak lebih dari satu persen. Tapi, jumlah mereka tidaklah terbilang sedikit.
Angkanya pun terus meningkat. Menurut PEW Research Forum, pada 1990 terdapat sekitar 6.000 Muslimin di Bhutan. Kemudian, pada 2010 meningkat menjadi 7.000 jiwa. Pada 2030, diprediksi akan meningkat menjadi 9.000 jiwa.
Sedangkan, menurut The Muslim Societies in Asia and the Pacific (MSAP), jumlah Muslimin Bhutan sekitar satu persen dari total populasi negara. Adapun menurut CIA FactBook, jumlahnya tak mencapai satu persen dari populasi negara. Saat ini, total populasi negara seluas 47. 500 kilometer persegi tersebut sekitar dua juta jiwa.
Jika berjalan-jalan ke Bhutan, selain pemandangan Himalaya yang indah, akan didapati kebudayaan masyarakat yang kental dengan ajaran Buddha. Kuil banyak berdiri di negara berlambang bendera naga tersebut.
Tak sedikit merupakan kuil yang usianya sangat tua. Negara monarki tersebut menjadikan agama Buddha sebagai agama resmi. Tak heran jika kemudian anak-anak sekolah suatu hari mengenakan pakaian layaknya bhikkhu.