Selasa 20 Jun 2017 15:00 WIB

Muslim Bhutan Berjuang Peroleh Pengakuan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Lembah Haa di Bhutan
Foto: wonderslist.com
Lembah Haa di Bhutan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sebanyak 62 persen populasi Muslim dunia atau lebih dari 972 juta jiwa, hidup di Asia Pasifik. Setengah dari jumlah tersebut hidup di Asia Selatan.

Populasi ini terus meningkat hingga sekitar 30 persen tiap sensus per dua dekade. Dari sekian ratus juta Muslimin di Asia Selatan tersebut, sebagian di antaranya tinggal di Buthan.

Negara di ujung timur Pegunungan Himalaya ini menjadi rumah bagi sekitar 7.000 Muslimin. Sebagai minoritas, mereka masih mencari pengakuan di tengah mayoritas agama sekaligus paham resmi negara, Buddha.

Secara perhitungan kasar persentase demografi, pemeluk agama di Bhutan mencapai 75 persen Buddha dan 25 persen Hindu. Islam, tak lebih dari satu persen. Tapi, jumlah mereka tidaklah terbilang sedikit. Angkanya pun terus meningkat.

Menurut PEW Research Forum, pada 1990 terdapat sekitar 6.000 Muslimin di Bhutan. Kemudian, pada 2010 meningkat menjadi 7.000 jiwa. Pada 2030, diprediksi akan meningkat menjadi 9.000 jiwa.

Sedangkan, menurut The Muslim Societies in Asia and the Pacific (MSAP), jumlah Muslimin Bhutan sekitar satu persen dari total populasi negara. Adapun menurut CIA FactBook, jumlahnya tak mencapai satu persen dari populasi negara. Saat ini, total populasi negara seluas 47. 500 kilometer persegi tersebut sekitar dua juta jiwa.

Jika berjalan-jalan ke Bhutan, selain pemandangan Himalaya yang indah, akan didapati kebudayaan masyarakat yang kental dengan ajaran Buddha. Kuil banyak berdiri di negara berlambang bendera naga tersebut.

Tak sedikit merupakan kuil yang usianya sangat tua. Negara monarki tersebut menjadikan agama Buddha sebagai agama resmi. Tak heran jika kemudian anak-anak sekolah suatu hari mengenakan pakaian layaknya bhikkhu.

Bhutan memang tak lepas dari Buddha, baik sejarah maupun kebudayaan. Tapi, Islam datang di tengahtengah mereka seiring perkembangan di Asia Selatan. Apalagi, posisi Bhutan yang yang diapit dua negara besar, Cina dan India, di mana jalur perdagangan banyak terjadi di kedua negara tersebut.

Kesultanan Islam pun banyak berdiri di sana, salah satu yang terbesar, yakni Dinasti Mughal. Hanya saja, Buthan terluput dari wilayah emperium besar Islam pada abad ke- 16 tersebut. Mughal di masa lalu hanya menduduki kawasan yang sekarang ini menjadi negara India, Afghanistan, Pakistan, Bangladesh, dan Nepal.

Alhasil, Bhutan bukanlah negara di mana dakwah Islam berkembang. Sehingga, populasi Muslim di sana tak sebanyak negara Asia Selatan lain.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement