REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Festival Halal Qatar ketujuh mulai digelar pada Jumat (2/3) di wilayah selatan Desa Budaya Katara. Acara itu merupakan festival perdagangan hewan sebagai aspek penting dari tradisi Qatar.
Dilansir dari The Peninsula Qatar pada Senin (26/2), festival itu berlangsung hingga 10 Maret mendatang. Desa Budaya Katara menyoroti peran penting yang dapat dilakukan peternakan dan perdagangan di masa lalu. Serta, upaya melestarikan komponen integral budaya dan warisan Qatar itu.
Festival itu mencakup kompetisi, lelang publik, dan lumbung yang akan menampilkan keturunan yang berbeda dari kambing dan domba, seperti domba Syria, domba Arab, dan kambing Aaridy. Selain itu, ada kegiatan hiburan dan edukasi terutama penargetan pengunjung muda.
Ketua Festival, Khalid Al Shahwani berujar festival itu semakin penting dari tahun ke tahun. "Pentingnya Festival Halal Qatar meningkat setiap tahun karena perannya dalam mendukung peternak di Qatar dan kawasan ini," kata dia.
Ia meyakini festival itu mampu meningkatkan pendapatan peternak. Pun masyarakat maupun peternak dapat melestarikan spesies langka, terutama pada saat upaya diintensifkan untuk mendukung produk makanan nasional, terutama di bidang peternakan dan pertanian, sesuai dengan Visi Nasional Qatar 2030 dan strategi negara untuk swasembada dan ketahanan pangan.
Ia menegaskan festival tersebut menjadi salah satu festival warisan terbesar yang bertujuan menjaga adat istiadat dan tradisi negara. Serta, mendidik generasi baru tentang identitas dan warisan nasional.
Dalam edisi ketujuh, festival tahunan mendorong adanya kompetisi dan peningkatan kegiatan baru yang diselenggarakan di sela-sela acara, seperti, pertunjukan teater, lokakarya seni, kerajinan tangan dan pasar makanan, wahana kuda dan lokakarya produk ternak.
Festival itu dibuka untuk umum dari 2 sampai 10 Maret mulai pukul 08.00 hingga 12.00 dan 15.00 hingga 22.00 waktu setempat.