REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awal 2018 diwarnai sejumlah serangan pada tokoh agama. Tak hanya ustaz ,tetapi juga pendeta mendapatkan serangan.
Mengantisipasi kejadian tersebut kembali terulang, Kapolri Tito Karnavian melakukan kunjungan ke lembaga keagamaan. Hari ini, kapolri beserta jajaran mengadakan pertemuan di Kantor Rabithah Alawiyah, Jakarta, Jumat (16/2).
Pantauan Republika.co.id, Kapolri datang setelah solat jumat pada pukul 14.00 WIB. Kedatangannya langsung disambut oleh Ketua Umum Rabithah Alawiyah Zen Umar Smith beserta anggota Rabithah Alawiyah lainnya.
Pertemuan berlangsung sekitar dua jam. Di mana, pada pukul 16.30 WIB kapolri selesai berdiskusi, ia keluar tanpa banyak komentar. "Hanya silahturahmi saja, tanya langsung dari Habib Zen saja," ujar kapolri.
Habib Zen menjelaskan, pertemuan dengan kapolri murni bersilahturahim. Sebab, Kapolri sudah lama ingin berkunjung ke Kantor Rabithah Alawiyah.
"Pertemuan ini silahturahmi, Pak kapolri sudah mengenal Rabithah Alawiyah sejak lama baru saat ini ada waktu jadi beliau silahturahim," ucapnya.
Acara silahturahim yang berlangsung hangat tersebut, Kapolri sekaligus meminta jaringan Rabithah Alawiyah dapat membantu tugas kepolisian. Maklum saja, konflik keagamaan acapkali muncul saat momen politik.
"Pak kapolri meminta agar umat tetap tenang dan aman terutama masalah sekarang ada pilkada supaya teduh," ungkapnya.
Habib Zen juga menghimbau kepada umat agar tidak mudah terprovokasi isu sara. Apalagi, mendesain agenda politik yang menyebabkan umat saling berbenturan dan bermusuhan.
"Pilkada ini, agenda politik. Rabithah organisasi sosial keagaman tentunya harapkan damai karena kita tidak masuk dalam hal politik. Jangan sampai bagian politik menjadi saling bermusuhan," ucapnya.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Kombes Mohammad Iqbal menambahkan, kedatangan kapolri ke beberapa lembaga keagaman merupakan hal yang wajar. Sekaligus mengeratkan hubungan dengan ulama di Indonesia.
"Saya kira hal yang sangat wajar bagaimana kapolri mengajak umat beragama untuk mendukung polri karena tidak bisa bekerja sendiri," ungkapnya.
Untuk itu, dia meminta, masyarakat dapat terus menjaga keamanan Indonesia di tengah tahun politik ini. Sebab, potensi konflik akan sering terjadi pada 2018.
"Seluruh komponen diajak bekerjasama menjaga keamanan. Membantu polri untuk menjaga keamanan, jangan sampai beberapa potensi konflik tidak bisa dikelola dengan baik," ucapnya.