Ahad 11 Feb 2018 20:11 WIB

Menag: Ungkap Motif Kekerasan terhadap Pemuka Agama

Kasus penyerangan yang dialami pemuka agama terjadi dalam waktu yang berdekatan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ratna Puspita
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mendesak aparat kepolisian untuk mengungkap motif tindakam kekerasan yang dialami sejumlah pemuka agama akhir-akhir ini. Sebab, kasus penyerangan tersebut terjadi dalam waktu yang berdekatan.

"Kita berharap aparat penegak hukum mampu mengungkap motif di balik semua itu," ujar Lukman dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Ahad (11/2).

Lukman pun mengecam peristiwa penyerangan terhadap tokoh agama agama tersebut, baik tokoh agama Islam, Buddha, ataupun tokoh agama kristen. Apalagi, penyerangan tersebut dilakukan di rumah ibadah.

"Peristiwa tindak kekerasan terhadap sejumlah pemuka agama belakangan ini di beberapa tempat, bahkan terjadi di rumah ibadah, adalah perilaku yang tak bisa dibenarkan sama sekali, atas dasar alasan apapun juga," ucap Lukman.

Lukman mengajak umat beragama untuk tetap menahan diri dan tindak terprovokasi dengan adanya rentetan kasus tersebut. Ia meminta agar umat menyerahkan pengusutan kasus-kasus tersebut kepada yang berwajib.

"Mari kita tingkatkan kewaspadaan dalam mengamankan rumah ibadah dan pemuka agama, utamanya saat kegiatan keagamaan berlangsung," katanya.

photo
Petugas kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus penyerangan di Gereja Katholik St. Lidwina, Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, Ahad (11/2). (ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

Sementara itu, Lukman juga telah menugaskan jajarannya, termasuk para Kepala Kanwil Kemenag Provinsi dan Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota, untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam memperkuat kerukunan antar umat beragama. "Saya minta Kanwil dan Kankemenag untuk segera berkoordinasi dengan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) setempat guna mengambil langkah proaktif dan strategis dalam menguatkan kerukunan umat," jelasnya.

Menurut Menag, peran Kanwil dan Kankemenag bersama FKUB penting dalam mensosialisasikan sikap dan pandangan tokoh agama terkait enam rumusan etika kerukunan. "Saya minta Kanwil dan Kankemenag berada pada garda terdepan dalam sosialisasi dan implementasi enam rumusan etika kerukunan tersebut," katanya.

Rentetan kasus kekerasan terhadap pemuka agama terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini. Kasus ini berawal dari penyerangan terhadap pimpinan Pesantren Alhidayah KH Umar Bisri bin KH Sukrowi di Cicalengka Bandung. Selanjutnya, kasus serupa juga terjadi di Serang terhadap Biksu.

Tidak berhenti di situ, pada Ahad (11/2) hari ini, Romo Edmund Prier mengalami luka dalam penyerangan Gereja Santa Lidwina Stasi Bedog Paroki Kumetiran, Sleman. Penyerangan di Gereja Santa Lidwina ini juga mengakibatkan tiga jemaat mengalami luka-luka. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement