Rabu 07 Feb 2018 19:16 WIB

Ujung Tombak Dakwah di Islandia

Dakwah yang digeliatkan membuat Muslimin Islandia dapat hidup nyaman dan tenteram.

Pemandangan di Islandia.
Foto: EPA
Pemandangan di Islandia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Muslim Islandia dan Pusat Kebudayaan Islam Islandia (Islamic Cultural Centre of Iceland / ICCI), merekalah ujung tombak dakwah Islam di negara yang berlokasi di lingkaran antartika tersebut. Begitu banyak kegiatan keislaman yang mereka helat. April tahun lalu mereka bahkan mendapat izin untuk menyebarkan buku Islam di perpustakaan perguruan tinggi di Reykjavík.

Dengan kehadiran dua asosiasi tersebut, Muslimin Islandia dapat hidup nyaman dan tenteram. Keduanya merupakan payung dalam pengembangan Islam di negeri tersebut. Perkembangan Islam terasa kian pesat sejak adanya pernikahan mualaf asli Islandia untuk kali pertama. Hjalti Bjorn Valthorsson dan Gunnhildur Aevarsdottir merupakan pasangan mualaf tersebut.

Pernikahan yang digelar pada 2009 lalu itu menjadi bukti mulai berakarnya Islam di kalangan warga asli Islandia. Warga asli Islandia memang mulai memperlihatkan ketertarikan pada Islam. Seperti dikatakan Tamimi, banyak pemuda yang tertarik menjadi Muslim. “Dua atau tiga tahun yang lalu Anda bisa menghitungnya hanya dengan jari satu tangan, tapi sekarang (2009) ada antara 30 dan 40 di Asosiasi Muslim. Hal ini tampaknya akan menjadi pertanda baik bagi umat Islam, baik di sini maupun di tempat lain di Islandia,” ujar Tamimi.

Kehidupan Muslimin Islandia yang menarik ini pernah menjadi perhatian stasiun televisi Al-Jazeera dengan menayangkan sebuah dokumenter tentang kehidupan sehari-hari Muslimin Islandia. Tergambar di film dokumenter itu, betapa Muslimin Islandia amat taat beribadah. Mereka tetap giat berpuasa Ramadhan meski harus menahan lapar dan dahaga jauh lebih lama dibanding Muslimin di belahan dunia lain, apalagi Indonesia.

Aljazirah juga memperlihatkan kehati-hatian Muslimin Islandia dalam hal pangan halal. Mereka rupanya memiliki sistem penyembelihan hewan secara Islami. Hebatnya, daging sapi dan domba halal itu tak hanya untuk memasok kebutuhan Muslimin Islandia, namun  juga diekspor negara-negara lain, termasuk negara-negara Islam.

 

(Baca: Di Islandia, Umat Islam Hidup Bahagia)

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement