Selasa 06 Feb 2018 20:51 WIB

Siswa MTs YAPI Pakem akan Tampil di Swedia

Madrasah sebagai lembaga pendidikan bercirikan keagamaan memiliki keunggulan

Rep: Neni ridarineni/ Red: Esthi Maharani
Siswa MTs YAPI Pakem Sleman, Monica akan jadi pembicara dalam acara Global Partnership to End Violence Against Children
Foto: Neni ridarineni / Republika
Siswa MTs YAPI Pakem Sleman, Monica akan jadi pembicara dalam acara Global Partnership to End Violence Against Children

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA - Siswa  MTs YAPI Pakem Sleman, Monica (15 tahun) akan tampil sebagai pembicara dalam acara Global Partnership to End Violence Against Children pekan depan (14-15/2) di Stokholm Swedia. Kepala Kanwil Kementerian Agama DIY Muhammad Lutfi Hamid menyambut hangat dan memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan Monica

''Ini menjadi bukti bahwa madrasah sebagai lembaga pendidikan bercirikan keagamaan ternyata memiliki keunggulan dalam bidang penguatan karakter,'' kata Lutfi saat menerima pamitan Monica di ruang kerjanya, Selasa (6/2).

photo
Monica (15 tahun) akan tampil sebagai pembicara dalam acara Global Partnership to End Violence Against Children (Neni ridarineni / Republika)

Pada kesempatan ini Lutfi meminta Monica yang didampingi Kepala MTs Yapi Pakem Suharijanto dan guru bahasa Inggrisnya untuk memperdalam kemampuan Bahasa Inggris. ''Ibaratnya kemampuan bahasa asing yang baik adalah tiket untuk melanjutkan belajar ke luar negeri," kata Lutfi.

Ia berharap agar Monica selalu memelihara mimpi untuk belajar studi ke luar negeri dan membangun jejaring di luar negeri sejak sekarang. ''Minimal hal tersebut dapat dilakukan dengan mencatat nomor kontak dan alamat email pihak pengundang dari luar negeri,'' kata Lutfi.

Sebelumnya yakni Oktober 2017 Monica pernah tampil sebagai pembicara pada World Health Organization (WHO) 8th Millestone of Global Campaign for Violance Prevention di Kanada. Ia membacakan hasil tulisannya tentang perspektif anak tentang kekerasan. Sebelumnya Monica yang ibunya seorang penjual kopi keliling di Jakarta ini berhasil memenangkan esai yang diadakan organisasi Save The Children.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement