REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Muhammad Arifin Ilham
Simaklah kalam Allah ini dengan iman, "Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji- Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun" (QS al-Isra': 44)
Harmoni adalah ketika alam bekerja dalam keteraturan-Nya. Langit dengan lapisan tujuh di atasnya dan bumi serta yang tercipta di antara keduanya bertasbih, memuji dan menyucikan keagungan-Nya. Langit tegak menjadi atap yang menaungi. Bumi menjadi alas berpijak yang damai untuk ditinggali dan disinggahi.
Harmoni adalah ketika matahari dan bulan beredar di garis orbitnya. Sang surya dengan santun memasuki ruang siang dan rembulan nyaman dalam singgasana malam. Keduanya tidak saling melampaui.
Harmoni adalah ketika air laut 'istiqamah' di lautan, tidak masuk dan menggenangi daratan; gunung tidak memuntahkan kandungan materialnya, dan bumi tidak mengguncangkan penduduk yang tinggal di atasnya.
Harmoni adalah ketika sangat bebasnya burung beterbangan di udara dan ikan berenang di lautan. Binatang melata lainnya mencari makan dengan insting yang digerakkan oleh-Nya. Harmoni adalah ketika pepohonan dan tetumbuhan saling melepas khasiat zat hijau daunnya, bersenyawa dalam sejuknya udara pagi yang dibutuhkan umat semesta.
Harmoni adalah ketika sang penguasa ditaati dan rakyat diayomi. Harmoni adalah petuah ulama dirindu dan ditakzimi, nasihat orang tua diingat dan dijalani. Yang kaya ringan tangan membantu yang papa dan yang miskin sabar menjalani seraya terus berikhtiar dan berdoa.
Harmoni adalah ketika berkontestasi menjunjung tinggi sebuah kehormatan dan norma dan ketika menjabat dihiasi 'majelis' syukur penuh tawadhu, tidak lupa, tidak angkuh, serta tetap sederhana.
Saudaraku, sungguh harmoni itu adalah kemauan-Nya yang diikuti, oleh ketaatan kita yang bersih lagi suci. Karena untuk semua serbaharmoni, tidak ada jalan lain selain seriuslah taat dan benarbenar dalam keteraturan syariat-Nya.
Jangan ganggu harmoninya alam. Jangan usik tasbihnya semesta. Kemaksiatan dan angkara dosa yang kita sebar hanya akan menjadi disharmoni yang merugikan dan merusakkan.
Akhirnya harmoni itu akan lestari bersama amal ketaatan manusia yang menyebar rahmat, kasih sayang, dan tidak menebar angkara dan kerusakan semesta. Bersama harmoninya alam, mari gelorakan semangat taat untuk hari ini dan hari-hari setelahnya.
Allahumma ya Allah tolonglah agar kami selalu dan selalu berzikir kepada-Mu hingga Engkau wafatkan kami dalam keadaan menyebut nama-Mu. Amin.