Selasa 30 Jan 2018 11:25 WIB

Janganlah Berlebihan dan Ingkar Janji

Keduanya sifat munafik yang perlu diwaspadai.

Rep: a Syalaby Ichsan/ Red: Agung Sasongko
Munafik/ilustrasi
Foto: top-10-list.org
Munafik/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ingkar janji juga digolongkan dalam munafik. Orang-orang ber iman pun harus ber hati-hati dalam menepati janji. Karena itu, Rasulullah SAW pun mengajarkan agar mengucapkan insya Allah jika hendak berjanji atau memberi harapan.

Rasulullah SAW bersabda, `'Berkata Sulaiman bin Daud as: Malam ini aku akan berkeliling mengunjungi 70 perempuan, tiap perempuan kelak akan me lahirkan seorang anak yang ke lak akan berperang di jalan Allah.

''Sulaiman ditegur oleh malaikat, `'Katakanlah Insya Allah. '' Sulaiman tanpa meng ucapkan insya Allah mengunjungi 70 perempuan itu dan ternyata tidak seorang pun di antara wanita-wanita itu yang melahirkan anak, kecuali seorang wanita yang melahirkan seorang setengah manusia. Demi Allah yang nyawaku ada di tangan-Nya, seandainya Sulaiman mengucapkan kata insya Allah niscaya ia tidak gagal dan akan tercapai hajatnya. (HR Bukhari dan Muslim).

Terakhir, yakni berlebihan saat berbeda pendapat atau berselisih. Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk meninggalkan hal yang tidak bermanfaat. Perdebatan tanpa ilmu alias debat kusir yang tidak jelas ujung pangkalnya kerap kita saksikan di televisi dan kehidupan sehari-hari.

Padahal, seperti diriwayatkan Imam Abu Dawud, Rasulullah sudah memberikan jaminan rumah di pinggiran surga kepada orang yang mampu meninggalkan debat meski dia orang yang benar. 

 

(Baca: Berhati-Hatilah pada Sifat Munafik)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement