REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI). Sidang berlangsung di Gedung Saodenrai Convention Center, Kota Palopo, Jumat (27/1).
Menag mengajak para pemuka agama dan pemimpin umat untuk mengembalikan esensi agama ke tempat yang seharusnya, yakni memanusiakan manusia. Untuk itu, moderasi paham keagamaan, menjadi keniscayaan.
"Agama hadir agar kita tetap mampu menjaga kemanusiaan, mampu menjaga agar harkat dan derajat, terjaga dengan baik. Semua agama, membawa pesan inti kedamaian, pesan inti hidup rukun dan saling menebar kasih," terang Menag seperti dikutip dari laman Kementerian Agama, Jakarta, Sabtu (27/1).
Hal kedua yang dipesankan Menag terkait agama dan Indonesia. Menag meyakini, beragama dan ber-Indonesia adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dibedakan. Menurutnya, dalam konteks Indonesia, beragama pada hakikatnya adalah ber-Indonesia. "Begitu pula sebaliknya, bahwa ber-Indonesia pada hakikatnya adakah beragama. Apa pun agamanya," tutur Menag.
Ketua Umum PGI Pdt Henriette T Hutabarat-Lebang berjanji akan menindaklanjuti pesan Menag. "Terima kasih atas pesan Bapak Menteri. Kami berjanji akan menindaklanjuti dan mensidangkan pesan Bapak dalam MPL PGI ini," janji Hutabarat.
Hutabarat mengatakan, Sidang MPL PGI dilakukan setiap tahun untuk mengevaluasi, apakah tugas yang diamanahkan telah dilakukan dan jika diperlukan, akan ditingkatkan.