Kamis 25 Jan 2018 15:45 WIB

Warisan Bersejarah Dinasti Mamluk

Sebagian bangunan alami kerusakan.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Peta kekuasaan Dinasti Mamluk.
Foto: Prezi.com
Peta kekuasaan Dinasti Mamluk.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Tiga bangunan bersejarah peninggalan Mamluk di Kairo akan dibuka kembali dalam waktu dekat. Semuanya adalah Bimaristan al-Muayyedi, Tekkeyet al-Bustami, dan Gerbang Darb al-Laban. Ketiganya berada di daerah yang memiliki penduduk padat dengan polusi lingkungan yang cukup tinggi.

Daerah tersebut juga memiliki polusi udara yang tinggi, air bawah tanah yang rendah, tingkat kelembapan tinggi, pembuangan limbah yang rusak karena telah dipasang seratus tahun lalu, dan tersisa kerusakan akibat gempa 1992.

"Salah satu penyebab kerusakan bangunan yang paling serius adalah pemanfaa an monumen oleh penduduk setempat yang menggunakan Tekkeya, misalnya, sebagai bangunan hunian dan Bimaristan sebagai tempat pembuangan sampah," kata Direktur Kairo Bersejarah untuk Rehabilitasi, Mohamed Abdel-Aziz.

Dinding tiga monumen tersebut sebagian roboh. Kondisi langit-langitnya rawan rusak. Dekorasi bangunan juga rusak berat dan beberapa bagian hilang. Sementara, sebagian besar lantai rusak.

 

Bimaristan Al-Muayyedi

 

Bimaristan al-Muayyedi dibangun oleh salah satu sultan Mamluke Circassian, al-Muayyad Syekh al-Mahmoudi (1418-1420 M). Bimaristan adalah rumah sakit umum kedua yang masih tersisa dari periode setelah Sultan Mameluke Qalawun di Jalan al-Muizz di Kairo Islam.

 

Bimaristan terkenal memiliki monumen yang terinspirasi dari bangunan Sultan Hassan Madrassa. Rangka bangunannya merupakan khas Persia yang memiliki kap muqarnas(hiasan stalaktit) dan sebuah jendela dengan sepasang barisan tiang yang menampilkan seekor ular sebagai simbol penyembuhan.

 

Bimaristan terletak di daerah Darb al-Laban di lokasi Sultan al-Asyraf Shaaban Madrassa, didirikan pada tahun 1367 dan dibongkar oleh Sultan Farag bin Barquq pada tahun 1411. Kemudian, digunakan sebagai garnisun militer untuk melindungi benteng terdekat.

 

Tekkeyet Al-Bustami 

Tekkeyet al-Bustami awalnya dibangun oleh sultan ke-10 dan sultan Mamluke ke-34 Mesir, Seifeddin Abu Saad Gakmak, sufi yang datang dari Bukhara di Asia tengah pada 1443 M. Abdel-Aziz mengatakan, Tekkeya awalnya adalah sebuah masjid kecil yang dibangun oleh Sultan Mohamed bin Qalawun.

 

Sufi bernama Taqieddin al-Bustami dari Persia kemudian tinggal di dalamnya sampai dia mening gal dunia. Tekkeyet memiliki lapangan terbuka di pusat bangunan. Di sekitarnya ada beberapa struktur, di antaranya, sebuah masjid kecil, madrasah, dan taman yang mengarah ke Bimaristan.

 

Gerbang Darb Al-Laban 

 

Dibangun di batu kapur selama era Bahari Mamluke dan terletak di samping Tekkeya.Darb al-Laban terdiri atas sebuah gerbang yang tertua dari yang pernah menandai pintu masuk banyak gang kota Islam.

Gerbang itu memiliki jendela dengan dekorasi kecil dihiasi jeruji besi untuk memungkinkan masuknya udara dan cahaya. Tempat itu dihiasi elemen dekoratif kayu dan batu dengan desain geometris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement