Kamis 18 Jan 2018 06:06 WIB

Jejak Intelektual ar-Razi

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Ilmuwan Muslim berhasil memberikan penemuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penerus saat ini.
Foto: Photobucket.com/ca
Ilmuwan Muslim berhasil memberikan penemuan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan penerus saat ini.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Ayman Shihadeh dalam bukunya, the Teleological Ethics of Fakhr al-Din al- Razi,menjelaskan perkembangan pemikir an Fakhruddin ar-Razi. Shihadeh meng garisbawahi bahwa cukup banyak karya-karya penting ar-Razi yang tidak sampai di zaman modern. Kebanyakan buah tangannya ditulis dengan bahasa Arab, sedangkan beberapa di antaranya dengan bahasa Persia.

Tulisan-tulisan awal dari Fakhruddin ar-Razi masih seputar mazhab Asy'ariyah. Misalnya, kitab Ushuluddindan Isyara. Kemudian, dalam kitab Nihayat al-Uqul, ar-Razi memperkenalkan logika Aristoteles untuk ilmu kalam. Namun, hal ini masih mempertahankan pandangan ar- Razi yang khas mazhab Asy'ariyah.

Belakangan, Fakhruddin ar-Razi mulai memakai cara eklektis untuk mengonstruksi pemikirannya mengenai filsafat dan kalam. Oleh karena itu, ia mendalami pula filsafat dengan menulis al-Mabahits al-Masyraqiyyahdan al-Mulakhash fil Filsafah.Pada akhirnya, ia concernpada upaya memadukan (sintesis) antara filsafat dan kalam.

Menurut Dr Syamsuddin Arif, peneliti senior INSISTS, sintesis antara kalam dan filsafat telah dimulakan oleh Imam al- Ghazali, salah seorang pemikir yang memengaruhi Fakhruddin ar-Razi. Beberapa generasi kemudian, Fakhruddin ar-Razi sendiri melanjutkan upaya sintesis tersebut. Dalam khazanah pemikiran Islam, sumbangsih ar-Razi itu memiliki dampak yang cukup besar.

Kitabnya, al-Mathalib al-'Aliyah fil Hikmah,dianggap sebagai karya yang paling penting tentang filsafat dari Fakhruddin ar-Razi. Dalam kitab tersebut, dia menjabarkan argumen mengenai eksistensi Sang Pencipta sebagai syarat mutlak (wajib al-wujud)daripada eksistensi alam semesta. Eksistensi makluk ada lantaran eksistensi wajib al-wujud. Dengan kata lain, Tuhan merupakan sumber dan sebab pertama dari segala sesuatu.

(Baca: Mengenal Sosok ar-Razi)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement