Selasa 16 Jan 2018 15:45 WIB

Tugas Kenabian

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
Dalam Alquran Nabi Musa dan Nabi Khidir bertemu di sebuah lokasi (Ilustrasi)
Dalam Alquran Nabi Musa dan Nabi Khidir bertemu di sebuah lokasi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penciptaan manusia menuai kontroversi. Ada malaikat yang mengkhawatirkan ma nusia akan menjadi makh luk perusak dan peng hancur, tetapi Allah tetap menciptakan Nabi Adam. Setelah manusia pertama itu diciptakan, Sang Pencipta memerintahkan semua makhluk untuk bersujud kepadanya. Semua makhluk bersujud, kecuali iblis yang sombong dan kufur (al-Baqarah: 34).

Peristiwa itu menandakan penghormatan malaikat kepada manusia. Penghormatan itu merupakan hasil ketundukan dan pengakuan Nabi Adam atas keesaan dan kemahakuasaan Allah di seluruh alam raya. Intelektual Islam Said Hawa dalam bukunya, Ar-Rasul Shallallahu Alaihi wa Sallam, menyebutkan, selama manusia tunduk atau beriman kepada Allah maka selama itu pula alam semesta ini berada pada keseimbangannya.

Keimanan akan berdampak pada penga kuan terhadap keagungan Sang Pencipta. Hal itu akan membuat setiap insan menjalankan hukum Allah sehingga tidak serakah dan sombong dalam meman faatkan alam semesta.

Mereka tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan. Mereka menjaga habitat berbagai makhluk lain, menjaga keles tarian alam, dan menghormati berbagai keanekaragaman hayati yang menjadi sumber pangan manusia.

Untuk menjaga keimanan dan keseimbangan alam, Allah mengutus para nabi dan rasul. Merekalah yang mengingatkan manusia tentang kehendak Allah agar manusia menyembah-Nya, menjaga keimanan dan alam raya.

Perilaku manusia harus mulia agar mereka hidup saling menyayangi. Dengan kata lain, kata Said Hawa, tugas para nabi dan rasul adalah mewujudkan kemanusiaan sehingga jiwa manusia menjadi suci dan hidup mereka benarbe nar hanya untuk Allah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement