Kamis 11 Jan 2018 22:40 WIB

Republika Dukung Baznas Berdayakan Zakat di Pendidikan

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Gita Amanda
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Moch. Abduh memberikan paparan saat acara Kilas Kinerja Pendidikan Baznas di Kantor Republika, Jakarta, Kamis (11/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Moch. Abduh memberikan paparan saat acara Kilas Kinerja Pendidikan Baznas di Kantor Republika, Jakarta, Kamis (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), permberdayaan dana zakat telah turut berkontribusi untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia. Berbagai program di bidang pendidikan telah dilakukan oleh Baznas. Termasuk, pemberian beasiswa bagi kalangan yang tidak mampu, peningkatan kapasitas dan pemberian kafalah (honor) bagi guru, pengembangan literasi guru, dan mendirikan sekolah SMP Cendekia Baznas.

Terkait hal itu, Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi mengatakan mengapresiasi berbagai program yang telah dilakukan oleh Baznas. Termasuk, di bidang pendidikan. Ia mengatakan, pemahaman dan kesadaran di kalangan masyarakat tentang zakat masih rendah.

 

Untuk itu, Republika menurutnya berusaha menjadikan zakat sebagai isu yang penting untuk diperhatikan. Dalam hal ini, Republika sebagai media menurutnyamendukung pemberdayaan zakat dalam tahap mengontrol kebijakan zakat yang dibuat oleh lembaga zakat dan yang dibuat oleh pemerintah.

 

Dukungan terhadap pemanfaatan zakat tidak hanya menjadi isu yang didorong dalam pemberitaan Republika. Namun saat Republika didirikan, Irfan mengatakan Republika juga menginisiasi gerakan zakat, di antaranya dengan mendirikan lembaga Dompet Dhuafa.

 

Selain itu, Irfan mengatakan Republika juga mendukung pemanfaatan zakat di dunia pendidikan. Di samping diberdayakan pada kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan berbagai bidang lainnya, hal yang sangat mendasar adalah pemberdayaan zakat untuk dunia pendidikan.

 

"Sehingga, banyak porsi ruang yang diberikan untuk isu zakat dan pendidikan di Republika.Zakat dan pendidikan bagi Republika menjadi bagian dari nafas kami. Sebagai wartawan kita harus menjalankan misi kenabian dalam menyampaikan informasi tentang itu," kata Irfan, dalam acara diskusi bertajuk "Kilas Kinerja Pendidikan Baznas Tahun 2017" di kantor Republika.co.id, Kamis (11/1).

 

Irfan mengatakan, Republika juga sangat memperhatikan isu pendidikan. Menurutnya, pendidikan menjadi jalan keluar untuk melahirkan generasi yang unggul. Dalam hal ini, ia mengatakan peran lembaga zakat dan pemerintah penting untuk bersinergi dalam memajukan dunia pendidikan.

 

Sebagai perhatian terhadap pendidikan, Republika memiliki halaman Didaktika yang dimuat setiap hari untuk memberitakan berbagai isu pendidikan. Irfan mengatakan, Republika memiliki kewajiban untuk ikut memajukan dunia pendidikan.

"Republika sangat mendukung pengembangan zakat untuk melahirkan masyarakat yang terdidik, kritis, dan maju," lanjutnya.

Ia mengatakan, ada tiga hal yang masih memiliki kesenjangan yang harus diperjuangakan. Di antaranya soal pendidikan, kesenjangan pada lembaga pendidikan Islam dibanding lembaga pendidikan umum lainnya, dan pemerataan dalam kesempatan mendapatkan pekerjaan.

Dalam hal ini, Irfan menilai masih ada kesenjangan dari sisi fasilitas dan kualitas pada lembaga pendidikan Islam dibandingkan lembaga pendidikan umum. Selain itu, ia mengatakan bahwa Republika ingin menghapuskan kesenjangan dalam kesempatan berbisnis dan berusaha.

Advertisement
Berita Lainnya