REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Perubahan hidup dari satu kondisi menuju ke kondisi yang lain niscaya akan hadir manakala kesadaran telah tumbuh di hati para pemiliknya. Begitu pula upaya Fasilitator Rumah Zakat membangun masyarakat Dukuh Gayam dalam rangka mengubah perlakuan terhadap sampah. Yaitu membangun kesadaran bahwa sampah bisa "menghasilkan".
Setelah beberapa hari terakhir, Miskatun Nuroniah selaku fasilitator Rumah Zakat di Desa Banjaranyar menyosialisasikan potensi ekonomi yang terdapat dalam sampah kepada masyarakat. Perlahan namun pasti, terlihat ada perubahan sikap masyarakat terhadap sampah.
"Jika sebelumnya, masyarakat menilai sampah hanya barang tak berguna sehingga dengan mudah membuangnya ke mana saja mereka kehendaki, kini masyarakat mulai memilah sampah-sampah rumah tangga yang mereka hasilkan,” ujar Miskatun seperti dalam siaran pers.
Kamis (4/1) sore, Selepas agenda PBA (Pemberantasan Buta Aksara), masyarakat satu per satu berjalan menuju rumah Toti untuk nabung di Bank Sampah "Bersih Mandiri" Desa Banjaranyar Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal Jawa tengah. "Alhamdulillah, dibandingkan pekan kemarin masyarakat yang nabung kian bertambah Mbak," ungkap Toti Kader Bank Sampah kepada fasilitator Rumah Zakat.