REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak tokoh dan umat untuk mengembalikan fungsi agama sebagai pemersatu hubungan persaudaraan antar sesama manusia. Langkah ini penting mengingat banyak kalangan menilai 2018 sebagai tahun politik. Ada 171 pemilihan kepala daerah (Pilkada) di seluruh Indonesia.
"Mari kita mengembalikan agama untuk menyatukan perbedaan. Bukan mengunakan agama untuk menjadikan kita saling menegasikan satu dengan yang lain, bahkan saling merendahkan. Agama justru merangkul dan mengayomi. Agama justru membuat sesama kita, dengan keragamaan yang ada, lebih mengutamakan persamaan," katanya.
Menag juga berharap, rumah ibadah, simbol agama, dan ritual keagamaan tidak dicampuri dengan aktivitas politik praktis. Untuk itu, ia mengajak umat beragama untuk terus menebarkan kedamaian yang menjadi esensi semua agama.
"Bagaimana kedamaian bisa mewujud di antara kita. Apalagi ini tahun politik, maka akan semakin relevan dan urgen untuk semau kita menebarkan kedamaian di lingkungan kita masing-masing. Mudah-mudahan 2018 membuat kita sebagai bangsa yang jauh lebih beradab dan santun yang tetap menjaga persaudaraan. Dan, kita tetap mampu menjaga nilai agama di lingkungan kita masing-masing," katanya.