Senin 25 Dec 2017 13:02 WIB
Pemuda Hijrah dan Gerakan Menghapus Tato

Ketika Punk Muslim Menghapus Stigma 'Kelam' Tato

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Ahmad Zaki relawan dari Gerak Bareng Community menghapus tato masyarakat yang ingin berhijrah di Teras Dakwah, Kampung Nitikan, Umbulharjo, Yogyakarta, Selasa (22/8).
Foto: Republika/Nico Kurnia jati
Ahmad Zaki relawan dari Gerak Bareng Community menghapus tato masyarakat yang ingin berhijrah di Teras Dakwah, Kampung Nitikan, Umbulharjo, Yogyakarta, Selasa (22/8).

REPUBLIKA.CO.ID, Kesadaran dan atmosfer berhijrah di kalangan pemuda Kota Bandung, beberapa tahun terakhir, mengalami tren yang menggembirakan. Ruang-ruang kajian keislaman yang digawangi pemuda banyak berkembang di masjid-masjid. Selain itu, kajian pun banyak dihadiri oleh pemuda-pemuda yang memiliki masa lalu "kelam".

Dakwah tentang Islam yang dilakukan kekinian oleh beberapa ustaz bahkan dilakukan dengan menggunakan pendekatan populer. Materi yang disampaikan dibumbui dengan candaan-candaan anak-anak zaman sekarang. Hal itu yang membuat banyak pemuda yang mempunyai masa lalu "bermasalah" berhijrah.

Namun, banyak di antara pemuda yang berhijrah dengan masa lalu gelap masih belum percaya diri. Sebab, ketika mereka berhijrah masih membawa warisan masa lalu yaitu 'tato' di tubuh. Hingga kemudian mereka merasa lega dan senang ketika lahir gerakan menghapus tato yang diinisiasi oleh Ahmad Zaki, pendiri Komunitas Gerak Bareng, Berani Hijrah Baik dan Punk Muslim.

Gerakan menghapus tato bagi pemuda yang ingin dan tengah berhijrah muncul pertama kali di Jakarta. Kemudian, animo masyarakat yang ingin menghapus tato dengan kesadaran berhijrah terus bertambah. Hingga akhirnya, gerakan menghapus tato melakukan roadshow ke beberapa kota di Pulau Jawa seperti Surabaya, Bandung, Yogya, dan Bali.

Usai melakukan roadshow, komunitas berani hijrah mengajak komunitas dakwah dan sosial (kodas) yang berdiri 2008 lalu di Kota Bandung untuk bekerja sama melakukan program menghapus tato. Sekitar Agustus lalu, program menghapus tato di Kota Bandung mulai diinisiasi oleh kodas yang memiliki sekretariat di DKM Al Kaffah, Jalan Kopo.

Salah seorang anggota Komunitas Dakwah dan Sosial (Kodas), Rifki Saiful Rohman (33 tahun) mengungkapkan, sejak Agustus lalu mulai mengelola program tersebut dengan mulai membuka pendaftaran bagi mereka yang hendak berhijrah dan menghapus tato. Meski begitu, beberapa bulan lalu mesin yang digunakan masih memakai dari Jakarta.

"Pada akhirnya kita kelola daerah Bandung, saat itu belum ada mesinnya masih nunggu (pakai) dari Jakarta. Treatment menghapus tato nggak bisa satu kali, tapi bisa sampai empat kali," ujarnya saat ditemui di Masjid Al Kaffah, Senin (25/12).

Rifki menuturkan, program menghapus tato yang digawangi Ahmad Zaki mulai terlaksana sejak awal 2017 di beberapa Kota di pulau Jawa dan Bali. Saat acara tersebut berlangsung di Bandung Agustus lalu (12/8), banyak peserta yang ikut hadir dalam program mencapai kurang lebih 200 orang.

Bahkan, saat itu, bos dari salah seorang peserta hapus tato memberikan donasi sebesar Rp 30 juta. Uang tersebut akhirnya digunakan untuk membeli mesin penghapus tato portable. "Dari sana kemudian proses treatment nggak nunggu mesin datang dari Jakarta, tapi karena kita punya mesin," ungkapnya.

Menurutnya, proses treatment menghapus tato bisa dilakukan beberapa kali tergantung dari kualitas tinta tato dan banyaknya tato. Saat ini, katanya proses menghapus tato sudah masuk ke gelombang dua sejak Agustus lalu yang dilaksanakan mesjid Istiqamah, Jalan Citarum.

Dirinya mengungkapkan latar belakang program menghapus tato muncul ketika Ahmad Zaki yang banyak bersentuhan langsung dengan anak-anak punk, merasa mereka tidak terperhatikan oleh pemerintah. Kemudian saat beberapa anak-anak punk yang berniat berhijrah, mereka masih terkendala dengan keberadaan tato ditubuhnya.

Atas dasar itu, pendiri Berani Hijrah Baik itu mulai menginisiasi program menghapus tato tersebut. "Awalnya, mencari donatur sekaligus udunan (urunan) beli mesin hapus tato. Alhamdulillah animo masyarakat bagus akhirnya bang Zaki punya beberapa mesin," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement