REPUBLIKA.CO.ID, Iran telah menerapkan prinsip-prinsip pariwisata halal selama beberapa dekade. Namun keuntungan sektor itu gagal mendapatkan pengakuan global karena kurangnya promosi.
Selama ini, Iran mengarahkan wisata halal kepada keluarga Muslim yang taat. Pun negara itu sudah lama menerapkan fasilitas terpisah antara laki-laki dan perempuan, seperti pada kamar kecil, kolam renang, dan ruang shalat. Pada sektor makanan dan minuman, Iran telah memastikan adanya sertifikasi halal dan bebas dari daging babi dan alkohol.
Sayangnya, sektor itu hanya didefinisikan sebagai merek pariwisata. Padahal, Iran memiliki sejarah panjang menawarkan layanan wisata halal. Bahkan, negara-negara Muslim lainnya, seperti Malaysia dan Turki telah melampaui Iran dalam wisata halal.
Para ahli percaya sektor itu menawarkan kesempatan emas bagi investor di Iran. Sebab, Iran memiliki infrastruktur untuk menarik sejumlah besar wisatawan. Iran hanya butuh pemasaran yang lebih baik di seluruh dunia.
Kepala Asosiasi Pelacak Khorasan Razavi, Mohammad Qanei mengatakan Iran memiliki potensi besar bermain di sektor wisata halal. Sehingga, ia mendorong Iran segera mengembangkan model wisata halal.
"Semua hotel di Iran menawarkan layanan halal dan makanan. Ini adalah kualitas luar biasa yang harus dipublikasikan," kata Qanei dilansir dari Financial Tribune.