Sabtu 09 Dec 2017 23:07 WIB

Harta Karun Arab

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Salah satu sudut Kota Sanaa di Yaman
Foto: Reuters
Salah satu sudut Kota Sanaa di Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kota Sana'a adalah harta karun Arab. Dengan pesona yang seolah tak pernah habis, Sana'a juga merupakan salah satu kota tertua di dunia yang kaya sejarah. Banyak cerita tersembunyi dari bangunan-bangunan berusia bilangan abad dan lekukan jalannya.

Tak seperti banyak kota di Jazirah Arab lainnya, Sana'a menolak modernisasi dan mempertahankan kharisma sejarah lampaunya. Tak akan ditemui bangunan beton dengan kaca mengilap menjulang. Mata para penjelajah Sana'a akan mendapati bangunan-bangunan dari tanah liat merah muda hingga kemerahan. Tanpa banyak lalu-lalang kendaraan bermotor, mereka yang singgah di Sana'a seolah dibawa kembali ke masa lalu melalui lorong waktu.

Berpenduduk 1,937 juta jiwa pada 2012, Sana'a adalah kota terbesar di Yaman dengan  pemerintahan administrasi khusus. Di bawah konstitusi Yaman, Sana'a menyandang status sebagai ibu kota negara.  Sejarah mencatat, Sana'a merupakan salah satu kota tertua yang secara  berkesinambungan terus berpenghuni. Berada 2.300 meter di atas permukaan laut, Sana'a bisa disebut salah satu ibu kota 'tertinggi' di dunia.

Sana'a adalah salah satu kota tertua di dunia. Dari legenda terkenal setempat, Sana'a didirikan oleh Shem, anak Nabi Nuh AS. Di  masa kuno, Sana'a dikenal dengan nama Azal yang  merujuk ada Uzal, cicit Shem. Azal sendiri merupakan turunan dari kata Bahasa Arab Selatan yang artinya dibentengi dengan baik. Arti nama itu kemudian menggema  hingga ke Ethiopia dan di sana kota ini dikenal dengan Auzalities yang muncul pada abad keenam Masehi.

Sejarawan Arab, al-Hamdani menulis, karena posisinya strategis, Sana'a jadi pusat urban bagi suku- suku sekitar dan jadi inti aktivitas perdagangan di selatan  Jazirah Arab. Sana'a juga merupakan persimpangan dua jalur perdagangan kuno yang menghubungkan Maghribi di timur dengan Laut Merah di barat. Saat penguasa terakhir Kerajaan Himyarite, Raja Yousef Athar (atau Dzu Nuwas) berkuasa, Sana'a juga merupakan bagian ibu kota Ethiopia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement