REPUBLIKA.CO.ID, SELANDIA BARU - Warga Muslim di Selandia Baru sedang melobi restoran makanan cepat saji KFC untuk menyajikan makanan halal. Sebuah halaman Facebook yang disebut 'We Want HALAL KFCs Back In New Zealand' baru dibuat sebulan yang lalu, mendapat lebih dari 1.700 orang telah 'menyukainya'. Halaman serupa, yang disebut 'Halal McDonald's di Selandia Baru', telah menerima lebih dari 2.300 'suka'.
Banyak warga New Zealand Muslim berkomentar untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap kampanye tersebut. Pada tanggal 9 November, halaman tersebut memuat video di halaman Facebook resmi KFC. Ada sekitar 50 kelompok populasi Muslim di New Zealand yang bisa menjadi bagian dari basis pelanggan.
Banyak warga New Zealand Muslim ingin KFC mulai menyajikan daging halal. Meskipun sebagian besar komentar di halaman tersebut positif, kampanye tersebut telah menarik bagian yang tidak tertarik pada gagasan tersebut. Yang lainnya skeptis terhadap pentingnya halal terhadap orang-orang yang beriman Islam
'Halal' adalah kata Arab yang berarti 'halal' atau 'diizinkan'. Agar daging dianggap halal, pemotongan harus dilakukan oleh orang Muslim yang terlatih khusus yang mengucapkan doa sebelum menggorok leher binatang itu dengan pisau tajam.
Sementara Syeda Fouzia, yang mempelopori gerakan tersebut mengatakan, bahwa restoran cepat saji tersebut akan menghasilkan keuntungan yang luar biasa dengan memasuki pasar halal setempat. Fouzia, yang pindah dari Inggris enam tahun yang lalu mengatakan, bahwa dia adalah seorang manajer McDonald halal di sana.
Kemudian, Syeda Fouzia berkampanye untuk gerai makanan cepat saji untuk menyediakan alternatif halal, dan dimulai dengan KFC. "Saya tahu pasti bahwa itu tidak sulit untuk menyajikan makanan halal. Penggorengan dan panggangan untuk berbagai jenis makanan terpisah," ujarnya seperti dilansir dari laman, stuff
Fouzia mengatakan Australia, Inggris, dan Kanada memiliki gerai halal KFC, Subway, McDonald's dan Pizza Hut. Dan sudah saatnya merek mulai melayani meningkatnya jumlah umat Islam di Selandia Baru.
Tapi, wanita Auckland itu mengatakan, bahwa dia sudah menghadapi serangan balasan. "Kami memiliki beberapa kritik, namun sertifikasi halal hanya akan membuat lebih banyak orang bisa makan di KFC. Tentu itu tidak akan mempengaruhi non-Muslim," ucapnya.
Fouzia mengatakan, halal KFC adalah win-win solution. "Bahkan jika satu cabang adalah halal pada hari-hari tertentu, itu akan bagus," katanya.
Ada 46 ribu Muslim yang tinggal di Selandia Baru dalam sensus 2013, meningkat 28 persen sejak 2006.
Namun, restaurant brands, sebuah perusahaan yang memiliki KFC di Selandia Baru, sadar akan kampanye dan sepertinya kurang antusias dengan usulan tersebut. Manajer umum pemasaran Geraldine Oldham mengatakan, bahwa sebuah percobaan halal dilakukan pada 2001, namun kompleksitas rantai pasokan menyebabkan gagasan tersebut dibatalkan.
"Kami menghargai permintaan mereka. Namun, masalah yang berkaitan dengan kami dapat mengesahkan produk halal untuk pelanggan tetap ada," ucapnya.
"Kami tidak punya rencana untuk mengenalkan halal lagi di Selandia Baru," katanya.
Federasi Asosiasi Islam Selandia Baru menerbitkan akreditasi halal untuk gerai makanan dan restoran di Selandia Baru. Negara tersebut memiliki standar peraturan khusus untuk produksi daging halal dan ini dikelola oleh Kementerian Industri Primer (MPI). Menurut MPI, industri makanan halal global senilai USD 600 miliar per tahun.