REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Komunitas Muslim di Texas Utara mengirim pesan perdamaian dan persatuan pada Sabtu (2/12) waktu setempat. Kegiatan itu menyikapi kontroversi langkah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengingicau ulang video anti Muslim di akun twitter pribadinya.
Dilansir dari Fox 4 News, Ahad (3/12), acara itu mempertemukan komunitas antaragama untuk menghormati kehidupan dan warisan Malcolm X dan Muhammad Ali. Pun, anak perempuan kedua pria itu turut hadir dalam aksi perdamaian dan persatuan tersebut. Kehadiran keduanya sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi ayahnya yang meluncurkan dana beasiswa atas nama mereka.
Apa yang diyakini (Islam) ayah kita adalah kebenaran dan keyakinan, cinta dan penghormatan terhadap semua umat manusia, kata putri Muhammad Ali, Rasheda Ali. Acara tersebut merupakan rangkaian video polemik anti Muslim yang dipublikasi ulang Presiden Trump dari akun politisi Inggris.
Pemimpin Muslim Texas Utara Imam Omar Suleiman beranggapan video kekerasan yang menewaskan seseorang itu tak mewakili kelompok atau kepercayaan apapun. "Kami berada dalam situasi yang tidak mungkin sebagai komunitas Muslim Amerika," ujar Imam Suleiman.
Ia beranggapan langkah Preisden Trump mempublikasi ulang berita palsu yang menuduh Muslim melakukan kekerasan, menggambarkan komunitas Islam sebagai hantu menakutkan. Ia berharap aksi perdamaian dan persatuan membuat seseorang belajar sebelum menuduh sesuatu.