REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Pada usianya yang melebihi satu abad, jamaah Muhammadiyah diharap dapat menjadi umat yang lebih bermanfaat. Ini disampaikan Ketua Pengurus Wilayah (PW) Sumut, Hasyimsyah Nasution dalam Resepsi Milad Muhammadiyah Ke-105 di Medan, Sabtu (2/12) malam.

Hasyimsyah mengatakan, milad ini harus dijadikan ajang untuk refleksi dan muhasabah atau introspeksi diri. Dalam agama, salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan bersyukur.

"Artinya, syukur itu bentuknya berbuat, bekerja. Kita harus kreatif ke depan, membuka peluang-peluang sehingga eksistensi Muhammadiyah betul-betul membawa rahmat kepada manusia dan umat di Sumut," kata Hasyimsyah, Sabtu (2/12).

Hasyimsyah mengatakan, umat Islam, khususnya jamaah Muhammadiyah tidak boleh berhenti menginfakkan yang dimiliki, termasuk ilmu dan diri mereka. Dengan cara inilah, jamaah Muhammadiyah dapat terus bermanfaat bagi sesama.

Dia pun berharap, jamaah Muhammadiyah bisa terus menjunjung musyawarah dalam berbagai kesempatan. Hal ini, lanjut Hasyimsyah, sesuai dengan tradisi yang ada di Muhammadiyah.

"Dalam tradisi kita, sangat dijunjung tinggi hasil musyawarah. Saya mengimbau semua PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) terus musyawarah untuk menghasilkan keputusan. Ini adalah yang paling penting," ujar dia.

Pernyataan Hasyimsyah ini diperkuat oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. Haedar mengatakan, jamaah Muhammadiyah harus menyibukkan diri dengan hal yang produktif.

"Bersyukur dengan perbuatan dan merekatkan kebersamaan. Ini yang buat kita kuat," kata Haedar.

Acara resepsi milad ini dihadiri oleh 25 Pimpinan Daerah Muhammadiyah di wilayah Sumut. Wakil Gubernur Sumut Nurhajizah Marpaung dan sejumlah pejabat lain juga tampak hadir di lokasi. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika