REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Felix Siaw berencana hadir pada perhelatan reuni akbar alumni 212 yang akan di laksanakan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta 2 Desember 2017. Acara yang direncanakan dimulai dengan shalat Subuh berjamaah di Monas itu, diperkirakan akan banyak dihadiri jamaah alumni 212.
Ustaz Felix yang dikenal seorang mualaf meluruskan tujuan gerakan 212 ataupun 411 yang selama ini orang-orang tidak memahami kemudian merasa seolah-olah ini adalah aksi yang dikhususkan untuk sang penista agama. "Sebenarnya ini adalah aksi yang lebih dari pada itu. Ini adalah sebuah gerakan kesadaran tentang kecintaan mereka terhadap Alquran. Sehingga ketika mereka datang, spirit yang mereka bawa adalah kecintaan terhadap Alquran dan tidak ridha ketika Alquran diposisikan secara tidak benar termasuk dengan cara penistaan agama itu," ujar Ustaz Felix Siauw saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (28/11).
212 merupakan semangat juang umat Islam untuk bersatu dan menanamkan dalam hati mereka yang sangat mencintai Alquran dan mereka menginginkan Alquran dapat dibumikan dan diterapkan khususnya di bumi Indonesia tercinta ini.
"Karena itulah umat Islam mengadakan, meramaikan, berpasrtisipasi dalam reuni akbar 212. Kita sebenernya sangat kangen dengan suasananya, di mana kaum muslimin bisa menampakan persatuan tanpa memandang perbedaan-perbedaan yang sangat tidak penting," kata ustaz Felix.
Pria yang sudah memeluk Islam selama 15 tahun ini, merasakan ketakjuban dan jiwa semangat dengan adanya gerakan 212. Menurutnya, acara ini, memberikan banyak pembuktian bahwa kaum muslimin dapat bersatu. "Ya Allah kaum muslimin bisa bareng-bareng tanpa melihat harokah mereka apa, pergerakan mereka apa, latar belakang mereka apa atau pun mahzab fikih yang mereka gunakan apa," ujarnya.
Bagian tidak kalah penting dari perhelatan 212 tahun lalu dan yang akan datang nanti baginya adalah momen Syiar yang kemudian menjadi wasilah hidayah bagi banyak orang. Pengalaman ini menurut pengaduan orang-orang kepada Ustaz Felix, membuat umat Islam secara individu mulai belajar dan benar-benar mendalami tentang Islam, mencintai Islam, mempraktikan ajaran Islam dan mereka mulai mau terikat dengan hukum-hukum Allah.
"212, 411 itu terjadi karena satu ayat Alquran dinistakan dan dihinakan, maka Insya Allah dalam 212 kali ini kita bersatu di bawah naungan Alquran dan kita menginginkan Alquran tidak hanya kitab yang hanya dibaca saja, tapi dipahami dan Insy Allah diamalkan dalam segala level baik individu, bermasyarakat dan tentunya bernegara, Insya Allah," tutupnya.