Selasa 28 Nov 2017 06:55 WIB

Hari Ini, Presiden Dijadwalkan Bertemu Peserta Rakornas FKUB

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) menyampaikan arahan di depan tokoh-tokoh agama yang tergabung dalam Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (Ilustrasi)
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) menyampaikan arahan di depan tokoh-tokoh agama yang tergabung dalam Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) tengah menggelar Silaturahim Nasional Tokoh Agama sekaligus Rakornas FKUB 2017. Kegiatan ini diikuti lebih 350 tokoh agama dari berbagai daerah di Indonesia.

Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Ferimeldi mengatakan, bahwa peserta silaturahmi dan rakornas FKUB ini dijadwalkan akan diterima Presiden Joko Widodo di Istana Negara hari ini, Selasa (28/11).

"Suatu kebahagiaan bagi kami dan peserta Silatnas Tokoh Agama dan Rakornas atas dukungan Bapak Menteri Agama, karena akan diundang Presiden Republik Indonesia di Istana Negara besok sore," katanya selaku ketua panitia acara Silatnas Tokoh Agama dan Rakornas FKUB, di Jakarta.

Dikatakan Ferimeldi, kedatangan peserta ke Istana guna mendengarkan pengarahan langsung Presiden Jokowi terkait kebijakan pemeiliharaan dan penguatan kerukunan umat beragama secara nasional.

Di hadapan Menag Lukman Hakim Saifuddin, Ferimeldi juga menyampaikan bahwa acara ini merupakan salah satu kegiatan penting dan strategis dalam upaya merespons berbagai persoalan yang menyangkut dinamika kerukunan umat beragama yang tengah berkembang belakangan ini.

"Yang tidak kalah penting, acara ini upaya untuk menyatukan persepsi dan komitmen dalam mengoptimalkan tugas-tugas dan fungsi FKUB dan peran tokoh agama di masa mendatang," kata Ferimeldi.

Ferimeldi berharap, Silatnas Tokoh Agama dan Rakornas FKUB ini dapat merumuskan  berbagai masukan berharga baik dalam bentuk langkah-langkah ataupun rekomendasi yang ditujukan kepada pemerintah guna dijadikan sebagai salahsatu kesepakatan nasional terkait program pemeliharaan kerukunan umat beragama di masa mendatang.

Tampak hadir dalam acara, Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury, Kapus Agama Konghucu, Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement