Ahad 26 Nov 2017 04:15 WIB

Kekuatan Doa dalam Kisah Nabi Yunus AS

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agus Yulianto
Ikan paus humpback (Ilustrasi)
Foto: humpback
Ikan paus humpback (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Doa adalah inti dar iibadah. Karena, makna ibadah adalah penghambaan kepada Allah SWT, maka sebaik-baik bentuk penghambaan adalah dengan terus berdoa sembari memuji danmemohon ampunan-Nya.

Dikutip dari 'Tadabbur Quran di Akhir Zaman' karya Ustaz Fahmi Salim, sebagai orang yang beriman, kita sangat membutuhkan Allah selaku satu-satunya al-Mabud (Dzat Yang Disembah). Sifat itu seperti diungkapkan oleh Ummul Quran (Surat al-Fatihah), Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan.

Coba kita perhatikan kisah Nabi Yunus AS. Ia terperangkap dalam gelapnya ruangan dalam tubuh paus yang berenang di lautan. Pada saat itu, tidak ada satu pun makhluk yang dapat menolongnya untuk keluar dari tubuh hewan raksasa itu. Lantas apa yang dilakukan Nabi Yunus AS?

Dia tunduk dan pasrah kepada Allah SWT. Memohon ampunan-Nya dengan ungkapan yang terkenal, Laa ilaaha illaa Anta subhaana Ka innii kuntu minazhzhaalimiin (Ya Rabb, tiada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim), (QSal-Anbiya [21]: 87).

Itulah zikir yang terus dilantunkan Nabi Yunus AS, hingga akhirnya pertolongan Allah pun datang. Ia dikeluarkan dari perut paus dalam kondisi selamat. Inilah bentuk sikap tawadhu seorang hamba dalam memohon kepada Rabb-nya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement