Sabtu 25 Nov 2017 11:25 WIB

Ruang Arsip Muslim Pertama di Masjid London

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Masjid Abbey Mills di wilayah West Ham, London Timur (Ilustrasi)
Foto: en.wikipedia.org
Masjid Abbey Mills di wilayah West Ham, London Timur (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wali Kota London, Sadiq Khan, meresmikan sebuah ruang khasanah yang baru di Masjid London Timur pada Kamis (23/11) waktu setempat. Ruang tersebut akan menjadi tempat arsip Muslim pertama di Inggris.

Pada acara tersebut, Khan juga diundang untuk mengenalkan sebuah plakat dan secara resmi membuka ruang khasanah yang tahan terhadap banjir dan api. Dalam pidatonya di hadapan ratusan umat Muslim yang berkumpul di Pusat Muslim London, sang walikota juga mengutip Perdana Menteri Winston Churchill.

"Saat ada orang yang mencoba mengkotak-kotakkan kita, sejarah bersama kita bisa menjadi sumber harapan, karena dengan melihat ke belakang kita juga bisa menatap masa depan yang lebih cerah," kata Khan, dilansir dari Arab News, Sabtu (25/11).

Khan juga mengingatkan para peserta yang hadir bahwa studi tentang arsip Islam baru-baru ini telah menyoroti kontribusi berharga yang diberikan Muslim kepada Inggris dan kebebasan Eropa. Dia mengingatkan, kembali pada sejarah Muslim yang dinilai berperan dalam mendorong kebebasan di Eropa.

"Kami kini tahu 2,5 juta Muslim berjuang untuk kita, sekutu, selama Perang Dunia I. Saat Islamofobia tengah meningkat, penting untuk mengingat bahwa Muslim termasuk di antara mereka yang mengorbankan nyawa mereka untuk Eropa yang bebas," ujarnya.

Masjid London Timur adalah masjid terbesar di Inggris dan salah satu yang paling berpengaruh di Eropa. Ini adalah masjid pertama di Inggris yang mengembangkan sistem pengarsipan profesional. Kini, masjid ini menampung sekitar 250 ribu dokumen sejak 1911.

Proyek pengarsipan tersebut didukung oleh Arsip Nasional dan telah menelan waktu lima tahun untuk dirampungkan. Koleksi di ruang pengarsipan ini memiliki katalog online yang tersedia untuk dilihat dengan janji di ruang baca masjid.

Koleksi tersebut menceritakan tentang masjid dan komunitas Muslim awal di London Timur. Termasuk foto, catatan, kliping koran dan laporan tahunan tentang fungsi dan kegiatan yang telah berlangsung di masjid dan Pusat Muslim London. Tidak hanya itu, adapula catatan yang lebih bersifat pribadi, yakni termasuk dokumen perkawinan dan catatan mualaf.

Ada juga koleksi surat yang ditulis oleh salah satu pendukung awal Masjid tersebut, seorang penerjemah Alquran terkenal, Muhammad Marmaduke Pickthall.

Ketua Komite Pengarah Proyek Arsip Masjid London Timur, Dr. Jamil Sherif, mengatakan, bahwa arsip-arsip tersebut bernilai penting. Karena mereka memungkinkan pengalaman Muslim untuk dirangkai menjadi rekaman sejarah sosial Inggris. "Tanpa narasi itu, Muslim selalu dianggap sebagai kaum lain dan kontribusinya tidak akan pernah dihargai," kata Sherif.

Selain catatan masjid, arsip tersebut juga berisi dokumen Dana Pemakaman Muslim Fakir Miskin. Dana Pemakaman itu dibentuk untuk membantu Muslim Inggris awal yang tidak dapat memenuhi biaya penguburan mereka.

Acara peluncuran ruang khasanah di Masjid London Timur ini juga dihadiri oleh Abdul Maalik Tailor, seorang pendiri Muslim History Tours. Dia membawa pengunjung sekitar London mengungkap sejarah masa lalu Muslim yang tersembunyi. Tailor mengatakan, banyak masjid lainnya yang perlu didukung untuk mengikuti jejak yang ditetapkan oleh Masjid London Timur.

Menurutnya, masyarakat Muslim di masjid lain di seluruh negeri ini juga memiliki kepentingan untuk mengarsipkan sejarah lembaga mereka. Namun, kata dia, mereka memerlukan dukungan dan dana untuk membangun proyek pengarsipan yang sama. "Sejarah masjid adalah sejarah komunitas Muslim dan kita perlu membantu mereka melestarikannya," kata Tailor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement