REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Kota Tunis, ibukota negara Tunisia, telah terpilih sebagai Ibu kota Budaya Islam pada 2019. Dilansir dari kantor berita Tunis TAP, Rabu (22/11), keputusan itu dicetuskan dalam Konferensi Islam Para Menteri Kebudayaan yang ke-10 di Khartoum, Sudan, pada Selasa (21/11) waktu setempat. Konferensi itu dihadiri sejumlah menteri kebudayaan dari negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan pakar internasional yang bekerja di bidang kebudayaan.
Konferensi yang bertemakan "Menuju pembangunan budaya berkelanjutan di kota-kota di dunia Islam pada masa depan" itu diselenggarakan oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya Islam (ISESCO). Dalam penyelenggaraanya, organisasi ini bekerja sama dengan Kementerian Kebudayaan Republik Sudan dan dalam koordinasi juga dengan OKI.
Pada kesempatan itu, Menteri Urusan Budaya Mohammed Zine El Abidine menekankan bahwa perhatian khusus akan diberikan dalam sesi pertemuan yang ke-10 tersebut. Dalam hal ini, ia menekankan bahwa saat ini merupakan periode saat dunia Muslim membutuhkan kerjasama yang lebih kuat antara negara dan pemerintah dalam pelaksanaan strategi budaya.
Yang mana, dunia Muslim saat ini fokus pada pembangunan dan perang melawan terorisme. El Abidine juga menekankan pentingnya menjadikan budaya sebuah peran penting sebagai kekuatan pendorong bagi pembangunan dan benteng melawan ekstremisme dan terorisme.
Selama sesi tersebut, konferensi juga akan mempertimbangkan rancangan dokumen tentang pedoman budaya dan kota. Di samping itu, konferensi juga mempertimbangan rancangan panduan studi tentang indikator pengembangan budaya. Selanjutnya, ada pula rancangan Deklarasi Islam tentang perlindungan warisan budaya di dunia Islam serta versi rancangan yang diamandemen tentang strategi budaya bagi dunia Islam.