REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Din Syamsuddin yang semula menjabat sebagai Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, kini menjadi pimpinan ranting Muhammadiyah Pondok Labu, Jakarta. Pergantian posisi tersebut diapresiasi oleh Kapolri Jendral Tito Karnavian. Bahkan, Tito mengaku terkejut mendengar dan melihat pergantian posisi yang dilakukan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
"Saya apresiasi yang tinggi kepada Prof Din samsudin khususnya, saya jujur dan kaget, apa mungkin dari ketua umum dua priode yang kira-kira satu level dengan Kapolri kalau di Polri, ini turun menjadi Kapospol begitu," ujarnya di Jakarta, Ahad (19/11).
Menurutnya, sifat dan karakter Din bisa menjadi contoh teladan yang bisa ditiru semua orang. Terutama, hal yang menyangkut pengabdian terhadap masyarakat.
"Saya meyakinkan, saya melihat disitulah ada yang menyentuh hati saya, kenapa seorang profesor dan ketua umum mau menurunkan menjadi ketua ranting, ini sesuatu yang luar biasa," ungkapnya.
"Sesuatu karakter, tauladan yang dapat kita tiru semua, kenapa masih terus mengabdi kepda masyarakat, nah itu poin penting buat saya," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, sosok Din Syamsuddin perlu dijadikan revolusi mental dalam konteks kebangsaan. "Bahwa tokoh siapa pun itu harus selalu mengakar ke bumi dan rakyat memerlukan tokoh yang berada di dekatnya, bukan tokoh yang melambung tinggi ke langit, tetapi tidak berpijak ke bumi," kata Haedar.
Haedar menegaskan, Muhammadiyah terus berkomitmen untuk melakukan gerakan komunitas sebagai sebuah era baru bagi Muhammadiyah. "Yakni, kami ingin hadir mendampingi masyarakat sebagai kekuatan civil society sehingga ke depan masyarakat makin cerdas dan berkemajuan," kata dia.