REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pondok Pesantren Daarut Tauhid (DT) menyelenggarakan milad yang ke-27 tahun di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (18/11) pagi. Ribuan peserta yang terdiri dari anak yatim, veteran, dan masyarakat umum turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Turut hadir dalam acara tersebut, pimpinan Daarut Tauhid Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Maryoto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI), ustaz Tengku Zulkarnain, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.
Kehadiran Gatot di hadapan ribuan peserta mendapat sambutan hangat dan mereka larut dalam canda dan tawa bersama Aa Gym. Dalam sambutannya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, mengatakan, ulama di Indonesia mengajarkan umat tidak arogan, melindungi umat lainnya, dan menghormati sesama.
"Kenapa Islam di Indonesia, rahmatan lil alamin karena melindungi dan selalu membuat kedamaian," ujar Gatot di hadapan ribuan peserta milad ke-27 Daarut Tauhid.
Menurut Gatot, ulama di Indonesia selalu berbicara dengan hati sehingga umatnya mendapatkan kedamaian. Ketika ada ulama yang berbicara dengan kasar, maka itu disebut ulama palsu. Ia juga prihatin dengan masih adanya ceramah-ceramah di masjid yang cenderung memprovokasi.
Gatot menuturkan, kedatangannya ke Milad Daarut Tauhid karena ulama di Indonesia memberikan tausiyah kepada umatnya agar menjadi seorang muslim yang cinta bangsa dan NKRI.
Dalam kesempatan tersebut, Gatot mengatakan, keluarga besar TNI memberikan tiket umrah kepada 15 veteran, 15 anak yatim, dan 20 kepada peserta lainnya.
Pimpinan Daarut Tauhid Aa Gym mengatakan, cara mengubah bangsa ini adalah dengan tiga M, yaitu mulai dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, dan mulai saat ini. "Siapapun yang ingin memperbaiki negeri tapi lupa memperbaiki diri sendiri itu melamun saja."