REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemententerian Agama (Kemenag) akan bersinergi dengan Dewan Masjid Indonesia untuk memakmurkan masjid Indonesia. Dirjen Bimas Islam, Prof Muhammadiyah Amin mengatakan, bahwa pihaknya akan bersinergi dengan DMI dalam program memakmurkan dan dimakmurkan masjid.
"Termasuk program kemakmuran masjid nanti akan bersinergi," ujar Muhammadiyah saat dihubungi Republika.co.id, Senin (13/11).
Selain itu, menurut dia, Kemenag juga akan bersinergi dalam melakukan pendataan masjid di seluruh Indonesia. Sementara, kata dia, di dalam data Dirjen Bimas Islam baru tercatat ada 741.991 masjid dan mushala. Data tersebut dikumpulkan berdasarkan laporan dari seluruh provinsi.
"Tentu saja kami bersinergi dengan DMI karena data masjid yang ada di Kemanag, Bimas Islam punya data sendiri mulai masjid negara sampai masjid-masjid kecamatan. Nanti penataannya bisa bersinergi antara Bimas Islam dan DMI," ucapnya.
Sementara, DMI sendiri baru saja melaksanakan Muktamar VII di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Ahad (12/11) kemarin. Dalam acara Muktamar tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali akan menjabat sebagai Ketua Umum DMI hingga lima tahun mendatang.
Sekjen DMI Imam Addaruqutni mengatakan, bahwa dalam menjalankan program memakmurkan masjid, DMI akan fokus terhadap semua aspek. Namun, yang paling pokok yaitu aspek pendidikan.
"Yang pokok memang adalah pendidikan. Yang lain menyusul, termasuk pemberdayaan masyarakat sosial ekonomi sehingga masjid harus menjadi pusat-pusat pemberdayaan masyarakat ekonomi," katanya.