Kamis 09 Nov 2017 18:00 WIB
Belajar Kitab

Syarah-Syarah Terkemuka atas Muwattha'

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Agung Sasongko
Kitab Kuning
Foto: Antara
Kitab Kuning

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas ulama menyepakati bahwa al-Muwaththa' merupakan kitab hadis sahih pertama yang ditulis berdasarkan bab per bab. Keistimewaan ini menarik perhatian sejumlah kalangan untuk mengarang kitab syarah atau penjelas yang memberikan uraian dan penjelasan bahasan-bahasan yang tertuang di dalam al-Muwaththa'.

Di antara kitab-kitab syarah al-Muwaththa', yang terkenal adalah At-Tamhid dan al-Istidzkar karya Abi Umar bin Abd al-Barr an-Namiri al-Qurthubi, al-Muqtabas karangan Al-Balthayusi, al-Qabas karya Abu Bakar Ibn al-Arabi, dan Kasyf al-Mugaththi fi Syarh Al-Muwaththa' yang ditulis oleh Imam As-Suyuthi.

Meskipun bukan terbilang sebagai orang yang pertama kali menulis kitab hadis berdasarkan bab per bab,  al-Muwaththa' dianggap sebagai karya terpopuler dibandingkan karya ulama serupa semasanya.

Di antara tokoh yang pernah menulis kitab hadis, selain Malik, yang menggunakan metode tabwib adalah Ibnu Juraih di Makkah, Ar-Rabi' bin Shabih, Said bin Abi Arubah, Hamad bin salamah di Bashrah, Sufyan ats-Tsauri di Kuffah, dan Al-Awza'i di Syam.

Kitab al-Muwaththa' terdiri dari 1843 hadis. Hadis-hadis tersebut diklasifikasikan ke dalam tema besar (kitab) dan subbahasan (bab). Total tema besar dalam Al-Muwaththa' yaitu 61 topik, sedangkan babnya sendiri berjumlah 803 bahasan. Hadis-hadis tersebut diletakkan sedemikian rupa berdasarkan ijtihad Imam Malik.

Untuk memperkuat hadis yang dinukil, Imam Malik menyertakan atsar yang diriwayatkan dari para sahabat maupun tabiin. Menariknya lagi, dari 803 bab dalam kitab al-Muwaththa', terdapat sekitar 100 bab yang murni hasil ijtihad dan pemikiran fikih Imam Malik tanpa disertai nukilan riwayat satu pun.

Oleh sebab itu, al-Muwaththa' dikoreksi terus-menerus oleh Imam Malik sampai akhir hayatnya. Setelah melakukan kajian mendalam lagi, Imam Malik menganulir beberapa hadis ataupun riwayat yang kurang memenuhi kriteria keabsahan.

Karenanya, menurut Abu Bakar al-Abhari, total riwayat mulai dari hadis hingga atsar sahabat dan tabiin dalam al-Muwaththa' berjumlah sekitar 1720 riwayat.

Sebanyak 600 hadis menyambung ke Rasulullah (musnad), sekitar 222 memiliki derajat mursal, 613 riwayat maukuf, dan 285 riwayat merupakan atsar tabiin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement