REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Tiap tahun baru Islam, Sekolah Bosowa Bina Insani, Bogor, Jawa Barat, menggelar kegiatan yang ditujukan tidak hanya untuk siswa, tapi juga masyarakat sekitar. Kegiatannya berbeda-beda untuk tiap unit.
“Pada Muharram 1439 H, Unit TK Bina Insani mengadakan acara santunan, sedangkan Unit SD Bina Insani menggelar khitanan masal. Adapun Unit SMP Bina Insani menyelenggarakan acara santunan dan pertunjukan yang diberi nama Muharram Nineteen (Mineteen),” kata Manajer Islamic Studies Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) M Sudrajat dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Kamis (2/11).
Kepala SMP Bina Insani Lies Rachmawati mengemukakan, Mineteen diadakan pada 17-19 Oktober 2017. “Kegiatan menyambut tahun baru Islam di SMP Bina Insani disebut Muharram Nineteen (Mineteen) sebab ini merupakan yang ke-19 kalinya dilaksanakan oleh SMP Bina Insani,” ujarnya.
Lies menjelaskan, Mineteen itu terdiri dari aneka lomba yang diikuti siswa TK dan SD Bina Insani. Lomba tersebut antara lain lomba adzan, kaligrafi, dan busana muslim.
Adapun lomba untuk siswa SMP Bina Insani antara lain: debat, story telling, membatik, kalihgrafi, dan menulis cerpen. “Aneka lomba untuk siswa SMP Bina Insani ini sekaligus untuk menjaring bibit unggul untuk Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) yang diselenggarakan secara berjenjang dari Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat hingga nasional,” kata Lies.
Puncak acara Mineteen diadakan pada 19 Oktober 2017, berupa bazar dan pemberian santunan. Kegiatan bazaar diikuti pihak luar (sponsor/ penyewa stan) maupun siswa. “Setiap kelas wajib ikut atau membuka booth. Hal itu sebagai latihan menjadi wiraswsta/ praktik berniaga,” tutur Lies.
Santunan diberikan kepada anak-anak yatim dan dhuafa di lingkungan SBBI, Desa Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Juga anak-anak yatim dan dhuafa yang tinggal di pondok pesantren maupun lingkungan tempat tinggal guru-guru SBBI.
“Jumlah penerima santunan tersebut 413 anak yatim/dhuafa. Umumnya merupakan siswa TK sampai SMP. Paket terdiri dari tas, alat tulis dan uang saku, kupon belanja, dan bingkisan makanan,” papar Lies.
Lies menjelaskan, Mineteen itu bertujuan untuk mengingatkan para siswa agar menjadikan tahun baru Hijrah sebagai momentum syukur kepada Allah atas segala karunia-Nya, terutama nikmat sehat, nikmat umur, dan nikmat iman. “Selain itu, sebagai muhasabah/ introspeksi diri dalam pergantian tahun, yakni meningkatkan iman dan takwa,” ujarnya.
Yang menarik, acara Mineteen yang mengusung tema “Shodaqoh Berjuta Makna” itu sepenuhnya dikelola oleh para siswa, melalui OSIS. “Mulai perencanaan acara, dana, juri, hingga penyelenggaraan acara, semuanya dikelola oleh para siswa melalui OSIS,” kata Lies Rachmawati.