REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Khalid Basalamah menuturkan, menerapkan adab dalam niat dapat menambah pahala atas ibadah yang dikerjakan seseorang. Misalnya, orang yang melaksanakan shalat Tahajud dengan masih mengenakan pakaian tidurnya, jelas tidak akan sama pahala yang didapatkannya dengan orang yang sengaja menunaikan shalat malam dengan pakaian yang bersih dan baru dicuci.
Begitu pula halnya dalam bersedekah. Orang yang sengaja memberi makan fakir miskin dengan makanan terbaik yang ia miliki akan berbeda pahala yang diterimanya dengan orang yang hanya menyedekahkan sisa-sisa makan an n ya kepada kaum dhuafa.
"Jadi, adab dalam berniat dapat menghadirkan pahala ekstra terhadap ibadah seseorang," ujar Ustaz Khalid dalam kajian Islam yang digelar komunitas Maa Haa Dzaa di Masjid al-Ikhlas Kompleks Karang Tengah Permai Ciledug, Tangerang, Banten, belum lama ini.
Dia mengatakan, amalan-amalan yang hukumnya mubah dapat menda tangkan pahala jika dikemas dengan adab yang baik. Sebagai contoh, ketika seseorang mandi dengan alasan semata-mata karena merasa gerah, ia tidak akan mendapatkan nilai apa-apa dari aktivitasnya itu. Namun, jika ia mandi dengan niat karena ingin merawat tubuh yang dititipkan Allah SWT kepadanya, ia akan mendapatkan pahala.
Begitu pula dengan orang yang tidur ketika merasa lelah. Ia akan mendapat pa hala jika meniatkan tidurnya itu supaya tubuhnya bisa kuat dalam menunaikan ibadah kepada Allah SWT. "Jadi, mandi itu bukan sekadar mandi, dan tidur itu bu kan sekadar tidur. Namun, kemas se mua kegiatan itu dengan niat ber ubudi yah kepada Allah," ucap Khalid.