Jumat 27 Oct 2017 07:43 WIB

Menag: Keragaman Bukan untuk Diperhadapkan

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin
Foto: ROL/Fakhtar Khairon Lubis
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin didaulat menyampaikan orasi kebangsaan di hadapan civitas akademika  Sekolah Tinggi Agama Kristen Negeri (STAKN) Manado. Orasi kebangsaan itu bertajuk “Agama dan Kebangsaan: Peran Perguruan Tinggi Keagamaan dalam Memperkokoh Tileransi dan Kebhinekaan”.

Di hadapan ratusan civitas akademika STAKN Manado, Lukman mengingatkan tentang kebesaran, keluasan, kemajemukan dan keberagaman Bangsa Indonesia. “Kita ini bangsa yang besar, tidak hanya secara geografis dan populasi, tapi bahkan kita mempunyai  3 waktu dalam sehari semalam. Di sini menunjukkan jam 2, jam 1 di Jakarta, dan Jam 3 di Papua. Ini menunjukkan betapa luasnya wilayah nusantara ini,” kata Menag di Manado, Kamis (26/10).

Kebesaran bangsa ini, lanjut Menag, mencerminkan keragaman dan kemajemukan didalamnya. Keragaman itu bahkan menjadi  jati diri bangsa. Untuk itu, keragaman bukan untuk diperhadapkan, tapi disinergikan. Keragaman menjadi modal untuk bisa saling mengisi dan menyempurnakan, bukan saling meniadakan satu sama lainnya. Di sinilah peran pentingnya agama.

“Agama hadir untuk merukunkan, mendamaikan kita. Setajam apapun konflik di antara kita, fungsi agama haruslah mendamaikan, menyebarkan kebajikan untuk sesama, semisal adanya ajaran kasih,” pesan Menag.

Sebelumnya, Ketua STAKN Manado Jeane M Tulung menyampaikan bahwa kedatangan Menag Lukman ke STAKN Manado menjadi anugerah. “Puji Tuhan Alhamdulillah, Bapak Menteri menggunakan batik berwarna ungu. Dulu juga datang pakai dasi ungu. Selamat datang di Kampus STAKN Manado, kampus ungu,” kata Jeane M Tulung.

Menurut Jeane M Tulung,  STAKN Manado terus berupaya meningkatkan mutu dan daya saing dalam berbagai hal. Salah satu yang dilakukan adalah dengan mengubah budaya dan lingkungan kampus agar bisa bersaing secara keilmuan dengan baik.

“STAKN Manado terus brerjuang keras dengan menjalin kerjasama dengan Pemda Sulut, Kemenag, Dispora Kabupaten, agar dapat meningkatkan mutu dosen, staff dan guru-guru,” kata Jaene M Tulung.

Jeane berharap,  STAKN dapat segera menjadi Institu Agama Kristen Negeri (IAKN) sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas kampus dan lulusannya.

Acara orasi kebangsaan ini juga dibarengi dengan penyerahan secara simbolik beasiswa bidikmisi kepada Mahasiswa STAKN dan IAIN Manado. Selain itu juga dilakukan penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada siswa Madrasah dan SMA Kejuruan Kristen Manado.

Tampak hadir dalam acara Dirjen Bimas Kristen Thomas Fentury, Sesmen Khairul Huda Basyir, Kakanwil Kemenag Sulut Abdul Rasyid, Rektor IAIN Manado, Dosen dan Tenaga Kependidikan, Mahasiswa STAKN, IAIN Manado, serta Siswa SMA Kejuruan dan Madrasah di Manado.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement