REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menyelengarakan musyawarah nasional (munas) dan konferensi besar (konbes) NU di Islamic Center NTB pada 23 November 2017. Sejumlah rangkaian acara jelang munas dan konbes NU dilakukan di beberapa tempat.
"Sebelum acara Munas dan Konbes NU, PBNU menginisiasi kegiatan pramunas dan konbes," ujar Ketua Bidang Hukum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas dalam rapat koordinasi panitia daerah dan panitia nasional PB NU di Aula PWNU NTB, Kamis (26/10).
Kegiatan pra munas dan konbes sudah digelar di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada 10 Oktober 2017 dengan tema kesenjangan ekonomi dan penguatan ekonomi warga Nadhliyin. Kemudian, kegiatan serupa juga akan digelar di beberapa tempat pada 11 November 2017 di Manado, Lampung, dan juga Purwakarta dengan sejumlah tema, mulai dari kebhinnekaan hingga reforma agraria.
"Seluruh rangkaian acara yang digelar merupakan wujud kepedulian komitmen NU terhadap permasalahan umat dan kebangsaan," lanjut Robikin.
Ketua Panitia Munas dan Konbes NU Lalu Winengan mengaku telah bersilaturahmi dengan Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB). Pemprov NTB melalui TGB, kata Winengan, mendukung penuh penyelenggaraan Munas dan Konbes NU di NTB. TGB juga berpesan kepada dia untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para tamu yang akan datang ke Bumi Seribu Masjid, terlebih kepada para kyai sepuh.
"TGB akan menyediakan fasilitas khusus untuk para Kyai Sepuh NU yang menghadiri acara Munas dan Konbes NU.Ini sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan TGB terhadap marwah para ulama dan kyai sepuh NU," kata Winengan.
Sekretaris Panitia Munas dan Konbes NU Marinah Hardi mengatakan, undangan peserta resmi Munas dan Konbes NU tercatat sebanyak 700 orang. Panitia daerah, kata Marinah, sudah menyiapkan lokasi akomodasi di sejumlah pondok pesantren yang ada di Lombok, yakni Ponpes Nurul Islam, Darul Fallah, Darul Quran dan Ponpes Al Halimi
Ikuti Whatsapp Channel Republika
