REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam perjalanan peradaban manusia pernah beberapa kali terjadi peristiwa besar yang hampir memutuskan mata rantai peradaban itu sendiri. Perubahan itu disebabkan oleh serentetan peristiwa bencana besar seperti banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi, dan pergerakan lempengan bumi atau tsunami yang merusakkan proses peradaban manusia pada masa lampau.
Rangkaian bencana yang menimpa kaum terdahulu tidak lain adanya peran manusia yang tidak sesuai dengan kehendak Allah SWT sebagai pencipta alam semesta tidak segan menurunkan ujian atau azabnya sebagai peringatan terhadap umatnya.
Terutama mereka yang tidak amanah dalam menjalankan tugasnya sebagai penjaga kemakmuran bumi. Dalam Alquran hampir semua musibah dan bencana yang menimpa suatu kaum selalu terkait dengan kekufuran dan keingkaran mereka kepada Allah. Berikut tiga bencana besar pada peradaban kuno yang pernah disebutkan dalam Alquran:
Nabi Nuh, (Hud [11]: 42), Nabi Syua'ib (al-A'raf [7]: 92), dan Nabi Luth (Hud [11]: 82), berikut penjelasan bencana besar yang terjadi pada zaman tiga nabi Allah.
Banjir Bandang
Peristiwa banjir pada zaman Nabi Nuh merupakan banjir besar sepanjang sejarah. Karena hanya menyisakan mereka yang berada di atas kapal Nabi Nuh (QS asy-Syu'ara [26]: 117-119). Namun, ada dua pendapat terkait banjir Nabi Nuh, apakah bersifat lokal regional atau global.
Pendapat pertama meyakini bencana ini bersifat global, sedangkan pendapat kedua bersifat regional atau hanya daerah dakwah Nabi Nuh. Namun, menurut Alquran, bajir Nabi Nuh ini bersifat regional seperti dijelaskan dalam surah Hud (11): 25-26.
Hujan Batu
Hujan batu yang terjadi di Kota Sodom yang sekarang dikenal sebagai perbatasan Israel Yordania atau Laut Mati disebabkan karena kaum Nabi Luth AS melakukan perbuatan menyimpang, yakni suka terhadap sesama jenis atau yang kita kenal sekarang sebagai LGBT.
Nabi Luth yang hidup satu masa dengan Nabi Ibrahim ini sudah menyerukan umatnya untuk menghentikan perilaku menyimpang, tetapi mereka menolak. Akhirnya, kaum Nabi Luth dihancurkan dengan hujan batu seperti dikisahkan dalam Alquran surah Hud [11]: 82.
Gempa Bumi
Gempa bumi pada zaman Nabi Syu'aib AS juga begitu besar karena mampu meluluhlantakkan seluruh kota tempat Nabi Syuai'b berdakwah, yakni Yordania sekarang. Kota ini hancur setelah umatnya yang melakukan banyak kemaksiatan tidak mau taat atas seruan Nabi Syu'aib.
Dalam peristiwa ini, Allah hanya menyelamatkan Nabi Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersamanya. Penyelamatan terhadap orang-orang terbatas ini diabadikan dalam surah Hud: 94-95.