Jumat 20 Oct 2017 19:30 WIB

Akibat Buruk Kedengkian yang Akut

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
Iri hati/ilustrasi
Foto:

Setelah itu, anak muda itu keluar hendak membawa surat raja kepada si fulan. Di tengah jalan, ia bertemu dengan si pendengki. "Apa yang kamu bawa?" tanyanya. "Surat raja untuk fulan. Surat ini beliau tulis dengan tangannya sendiri," katanya.

Si pendengki itu tahu, biasanya beliau tidak pernah menulis surat sendiri kecuali dalam urusan pembagian hadiah. "Berikanlah surat itu kepadaku, aku ini sedang butuh uang," pintanya. Ia kemudian menceritakan kesulitan hidupnya. Karena kasihan, surat itu akhirnya ia serahkan kepada si pendengki.

Si pendengki menerimanya dengan senang hati. Setelah sampai di tempat tujuan, ia menyerahkan surat itu kepada teman raja. "Masuklah ke sini, raja menyuruhku membunuhmu," kata teman raja.

Si pendengki kaget, ia tidak percaya bahwa suratnya itu diperintahkan untuk membunuh si pembawa surat yang pertama. Si pedengki itu mencoba bernegoisaasi dan berkata.  "Yang dimaksud bukan aku, coba tunggulah sebentar biar kujelaskan," katanya dengan ketakutan.

Namun, si penerima surat tidak mengindahkannya. "Perintah raja tak bisa ditunda," katanya. Seketika, si pendengki itu dibunuh, kemudian langsung dikuliti dan tubuh si pendengki diisi dengan jerami.

Keesokan harinya, lelaki itu datang sebagaimana biasa dan berkata, "Orang yang berbuat baik akan mendapat balasan dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya." Raja heran melihatnya masih hidup. Setelah diselidiki, terbongkarlah keburukan si pendengki.

Raja akhirnya meminta penjelasan anak muda itu. Kata anak muda itu bahwa ia diundang oleh sorang laki-laki dan menawarkan makanan yang banyak bawang merah dan putihnya.

Kebetulan, pada saat itu, kata anak muda itu, bertepatan dengan acara pertemuan raja dan rakyat. "Agar bau mulutku tidak tercium olehmu maka aku tutup mulutku."

Anak muda itu melanjutkan, "Setelah keluar dari istana Anda, orang yang mengajak aku ke rumahnya menemuiku dan menanyakan titipanmu. Aku lalu menyerahkannya setelah dia menceritakan kesusahannya."

Mendengar jalannya cerita, tahulah raja bahwa orang itu ternyata dengki kepada sahabatnya. Raja berkata, "Benar ucapanmu. Jika orang yang berbuat baik akan mendapat balasan dan orang yang berbuat buruk, cukup keburukan itu sebagai balasannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement