REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyebut Provinsi Jabar mempunyai pondok pesantren terbanyak di Indonesia. Ia merasa tidak tepat ketika provinsi Jawa Timur dianggap memiliki Ponpes terbanyak.
Pria yang biasa disapa Aher itu mengatakan, jumlah ponpes di Jawa Barat amat banyak. Sehingga keberadaan ponpes mudah ditemukan tiap kota/kabupaten di Jabar.
"Pesantren terbanyak ada di Jabar. Selama ini, klaim pesantren paling banyak di Jawa Timur ternyata tidak benar. Hasil sensus pesantren ternyata 12 ribu pesantren ada di Jawa Barat atau dua kali lipatnya pesantren di Jawa Timur," katanya ketika ikut mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Garut, Selasa, (17/10).
Aher menilai, kehadiran pesantren di Jawa Barat mempunyai tugas penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Ke depannya, dia ingin pengurus ponpes mampu mengimbangi jenis keilmuan yang diajarkan.
"Peradaban akan dihasilkan di sebuah negeri manakala ada keseimbangan ilmu antara ulum, jenis keilmuan yang sumbernya berasal dari wahyu ilahi seperti hadis dan quran, serta funun, keilmuan yang bersumber dari alam semesta ciptaan Allah yang dimanfaatkan oleh manusia," katanya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nasir menuturkan, terdapat sejarah panjang antara ponpes Muhammadiyah dengan bangsa Indonesia. Dia menyebut, jumlah ponpes Muhammadiyah berjumlah 230 pesantren. Jumlah tersebut belum digabung dengan lembaga pendidikan Muhammadiyah lainnya. "Belum jika digabung dengan madrasah ibtidaiyah ada sekitar 500," ungkapnya.
Dikatakan Haedar, lembaga pendidikan Muhammadiyah merupakan cikal bakal ponpes saat ini. Sebab, Muhammadiyah menyatakan komitmen di dunia pendidikan sejak peratama kali dibentuk 11 Desember 1911 oleh KH Ahmad Dahlan.
"Karena spesifikasinya itulah yang berbasis madrasah dan boarding school. Kami adalah cikal bakal ponpes modern di Indonesia," ujarnya.