REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wakil Kepala Perwakilan RI Moskow, Lasro Simbolon menyambut baik rencana Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan In-Bound Indonesia (Asphurindo) menjadikan dan mempromosikan Rusia sebagai tujuan wisata religi dalam paket umrah plus. Hal itu disampaikan Wakil Kepala Perwakilan RI Moskow, Lasro Simbolon dan pertemuan dengan 11 tour operator anggota Asphurindo di KBRI Moskow belum lama ini, kata Sekretaris Pertama Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana di London, Rabu (18/10).
Lasro mengatakan sektor pariwisata menjadi salah satu prioritas utama kerja sama Indonesia dengan Rusia. Wisatawan Rusia ke Indonesia dalam beberapa tahun terakhir meningkat dan sebaliknya terjadi juga peningkatan warga negara Indonesia ke Rusia. "Apabila terdapat penerbangan langsung reguler Indonesia dan Rusia, peningkatan arus wisatawan akan lebih berlipat ganda lagi, sebagaimana dilakukan negara tetangga Indonesia, yaitu Thailand dan Vietnam," ujar Lasro.
Rusia, seperti Indonesia, merupakan negara besar yang beraneka ragam suku, bangsa dan agama. Penganut agama Kristen Orthodox mayoritas di Rusia hidup berdampingan dengan masyarakat Muslim yang jumlahnya sekitar 20 persen dari keseluruhan penduduk Rusia, serta penganut agama lainnya. Menurut Lasro, Islam dianggap sebagai agama tradisional yang masuk pertama kali ke Rusia pada abad ke-8 M dan dinyatakan sebagai agama resmi pada tahun 922 M di Volga Bulgaria, Tatarstan.
Dengan perkembangan sejarah Islam, tidak sedikit tempat menarik yang dapat dikunjungi wisata religi. Seperti Masjid Agung Moskow yang baru dibangun sebagai masjid terbesar di Eropa, Masjid Biru di St Petersburg yang dapat berfungsi kembali sebagai tempat ibadah berkat Presiden Soekarno, Masjid Kul Sharif di Kazan dan tempat lainnya, seperti di Chech-nya dan Bashkortostan.
Para anggota Asphurindo terkesan dengan Rusia. Baik keindahannya, kemajuan sosial ekonomi, dan objek wisata religi yang diyakini menarik bagi wisatawan Indonesia.
Ketua Bidang Usaha, Kemitraan, Koperasi Asphurindo, Adi Sofyan, yang juga Direktur Utama Aqobah Travel Haji dan Umrah mengatakan familiarization trip (famtrip) ke Rusia dari 10 hingga 17 Oktober ini untuk mengetahui tempat-tempat menarik dalam penyusunan paket perjalanan wisata religi. Menurutnya, Asphurindo tidak hanya menawarkan paket wisata out-bound, tetapi juga in-bound.
Lasro dorong anggota Asphurindo aktif menggalang wisatawan in-bound Rusia ke Indonesia karena wisatawan Rusia sangat potensial dan berkualitas. Mereka tinggal cukup lama dalam berwisata dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit.
Pada tahun 2016 wisatawan Rusia ke Indonesia sebanyak 80.514 orang. Jumlah tersebut masih relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah wisatawan Rusia ke Vietnam yang mencapai 400 ribu orang dan ke Thailand hampir satu juta orang. Secara keseluruhan, wisatawan Rusia ke luar negeri tahun 2016 sekitar 30 juta orang.
Lasro menekankan perlunya kerja sama yang sinergi antara pemangku kepentingan di Indonesia untuk lebih mengembangkan kerja sama pariwisata kedua negara. Salah satu upaya dilakukan KBRI Moskow adalah melalui penyelenggaraan Festival Indonesia di Moskow setiap musim panas dan keikutsertaan Indonesia pada berbagai pameran pariwisata di Rusia.
KBRI Moskow bersama Kementerian Pariwisata RI dan industri pariwisata, serta pihak terkait lainnya, dalam delapan bulan pertama tahun 2017 terjadi peningkatan kunjungan wisatawan Rusia ke Indonesia tercatat sebanyak 73.556 orang. Diharapkan target 2017 melebihi angka 100 ribu orang dapat terpenuhi.