REPUBLIKA.CO.ID, TANGSEL – Pusat Pembimbitan Penghapal Alquran (PPPA) Daarul Qur’an mengirim tim kemanusiaan untuk saudara Muslim Rohingya yang kini tengah mengungsi di perbatasan Myanmar-Bangladesh. Doa bersama digelar di kantor PPPA Ciledug, Tangserang Selatan (Tangsel), Banten, Jumat (6/10) sore, untuk melepas tiga orang tim yang akan berangkat. Setelah mengurus perizinan keberangkatan, tim bertolak ke Cox’s Bazar, Bangladesh, Sabtu (7/10).
Rilis PPPA yang diterima Republika.co.id, Sabtu (7/10) menyebutkan, jika tak ada halangan, tim kemanusiaan PPPA Daarul Qur’an diperkirakan sampai Cox’s Bazar pada Senin (9/10). Mereka yang berangkat ialah General Manager Program PPPA Daarul Qur’an Jahidin merangkap ketua tim, Asnal Ma’arif sebagai asatizh sekaligus penerjemah dan Koordinator Program PPPA Daarul Qur’an Didi Kurniawan yang bertanggung jawab untuk penyaluran logistik.
“Setelah sampai di Cox’s Bazar, bantuan paling utama yang akan kami berikan adalah pangan dan logistik," ujar Jahidin, Jumat (6/10).
Data terakhir dari pusat pengungsian, sebanyak setengah juta lebih pengungsi Rohingya telah memasuki perbatasan Myanmar-Bangladesh. Sebagian masih terlunta di perjalanan menuju kantong-kantong pengungsian.
Kondisi pengungsi di Cox's Bazar mulai memprihatinkan. Jumlahnya terus bertambah, sedang kebutuhan sandang dan pangan mulai terbatas dan semakin hari makin tak layak.
Jahidin meminta doa dari seluruh masyarakat khususnya para donatur dan jemaah PPPA Daarul Qur’an agar tim kemanusiaan dapat sampai dengan selamat, membawa amanah untuk menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara muslim Rohingya dengan lancar tanpa hambatan.
“Mohon doa agar Allah memudahkan perjalanan kami menuju Cox’s Bazar yang semata-mata untuk menyampaikan kepedulian masyarakat Indonesia untuk muslim Rohingya, Aamiin,” harapnya.