REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa bersama 50 penghafal Alquran (hafiz) dari Sekolah Tinggi Kulliyatul Quran (STKQ) Al Hikam, Depok melakukan doa bersama di pusara para pahlawan revolusi di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta Selatan.
"Ini pertama kalinya dilakukan tahlil di TMPNU Kalibata oleh 50 hafiz. Saya ingin cintanya para santri pada tanah air Indonesia terus disemai dalam benak mereka. Salah satu bentuk kecintaan itu adalah dengan menghargai jasa pahlawan, serta mendoakan mereka dan sekaligus mendoakan bangsa kita," kata Khofifah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (2/10).
Duduk di samping pusara Jenderal Ahmad Yani, Mensos memanjatkan doa dikelilingi para santri. Doa bersama dipimpin Uztad Hilmi Assidiqi dari STKQ Al Hikam yang didirikan oleh Kiai Hasyim Muzadi selama kurang lebih 20 menit. Selanjutnya secara bergantian Khofifah bersama para santri menaburkan bunga di makam para pahlawan.
"Hubungan antara Pancasila, agama dan negara harus terus kita komunikasikan kepada khalayak. Ini adalah salah satu cara menyambungkan generasi muda dengan sejarah, agar mereka tidak lupa bagaimana bangsa ini berdiri," kata Khofifah.
Pada kesempatan itu, Mensos juga turut merayakan Hari Batik yang diperingati setiap 2 Oktober dengan mengenakan pakaian batik. "Setiap hari memang lebih sering berbatik. Saya merasa ini salah satu pakaian yang cocok dipakai di segala suasana. Mau resmi atau santai, batik nyaman dipakai," ujar Mensos.
Mensos pada saat itu berbusana batik khas Pamekasan Madura dipadu celana panjang hitam dan kerudung jingga tua.Di akun instagramnya, Khofifah juga mengunggah beberapa fotonya saat membatik dan mengamati motif-motif batik yang indah dan warna-warninya yang khas.
"Batik adalah warisan budaya bangsa ini. Salah satu bentuk cinta Indonesia ditunjukkan dengan memakai batik," katanya.