REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi (TGB) mengatakan pemimpin dan kepemimpinan merupakan bagian dari representasi atau cerminan dari kondisi masyarakat. Menurut TGB, pemimpin lahir dari masyarakat, pemimpin adalah cerminan dari umat, dan pemimpin yang baik pasti akan hadir dari umat yang baik juga.
Ia pun mengupas ayat Alquran dalam surat Al Baqarah, yang memuat adanya dialog antara Allah SWT dengan para malaikat tentang penciptaan khalifah (pemimpin) di muka bumi yaitu manusia. Malaikat menyampaikan keraguannya tentang manusia sebagai khalifah karena adanya tendesi dan potensi merusak dari manusia serta menumpahkan darah. Akan tetapi dari sisi lain, kata TGB, malaikat juga menyampaikan ada dua potensi unggul yaitu tasbih dan taqdis atau mensucikan dan mengagungkan.
Ahli Tafsir Al-Quran itu mempertegas dialog di atas dengan pendekatan tafsirnya bahwa ternyata Allah memilih pemimpin atau khalifah di muka bumi dengan kualifikasi tidak hanya atau tidak cukup hanya dengan taqdis dan tasbih semata, melainkan butuh kualifikasi lain yang tidak kalah pentingnya yaitu kemampuan untuk melalukan perubahan dan semangat membangun kolektifitas atau kebersamaan.
"Artinya, manusia dipilih bukan karena sempurna, tapi manusia mampu juga mengonvensasikan potensi destruktifnya menjadi perubahan-perubahan yang lebih baik," ujar TGB saat menjadi narasumber diRS Qolbu Insan Mulia, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Ahad (1/10).
TGB mengajak umat senantiasa mengelola kepercayaan Allah SWT untuk mewujudkan dan mengisi kehidupan dengan kebaikan. "Pupuklah semangat kebersamaan dalam kebaikan, jangan pernah sibuk mencari cari kesalahan dan aib orang lain, apalagi fitnah serta ghibah," lanjut TGB.