REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Sulawesi Tengah, terus memaksimalkan Palu Subuh Berkah dan Magrib Berkah untuk pembinaan masyarakat di daerah tersebut sebagai upaya menangkal radikalisme.
Ketua MUI Kota Palu Prof Dr H Zainal Abidin MAg menyatakan di Palu, Jumat, PSB dan PMB merupakan kegiatan dakwah dan pembinaan masyarakat khususnya umat Islam. "Ia kegiatan ini merupakan dakwah MUI kepada masyarakat, sekaligus sebagai pembinaan kepada masyarakat," ungkap Prof Dr H Zainal Abidin MAg.
PSB dan PMB digelar secara bergilir di setiap masjid-masjid di delapan kecamatan di Kota Palu, untuk membina mental masyarakat didaerah tersebut. Tokoh Pembaharuan Dalam Islam ini mengatakan PSB dan PMB menjadi media yang strategis untuk memberikan pemahaman keagamaan kepada masyarakat tentang perbedaan agama.
Dakwah tersebut, sebut dia dibarengi dengan zikir usai shalat subuh dan magrib, serta bebas bagi masyarakat atau umat Islam di Kota Palu untuk mengikutinya. "Setelah dzikir tentu MUI membuka diskusi, disini untuk tanya dan jawab atas problem-problem yang terjadi di masyarakat dari sisi agama," ujarnya.
Rektor IAIN Palu ini menguraikan MUI memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk bertanya dalam rangka peningkatan pengetahuan tentang Islam dan agama-agama lainnya lewat dakwah tersebut.
"Akhir-akhir ini banyak problem yang di hadapi umat dari sisi aqidah dan sebagainya. Bahkan munculnya gerakan dan faham-faham aliran keras itu juga menjadi tantangan besar bagi MUI dan umat Islam," urainya.