REPUBLIKA.CO.ID, COX'S BAZAR -- Tim Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) yang telah tiba di Bangladesh pada pekan lalu (18/9) saat ini sedang mengunjungi camp pengungsian bagi warga terdampak konflik Myanmar terhadap Etnis Rohingya. Salah satu anggota IHA yaitu Jumarsono dari PKPU Human Initiative melakukan kunjungan dan kajian kebutuhan warga terdampak di camp Balukhali dan Taingkhali, Cox's Bazar, Bangladesh. Tempat ini merupakan wilayah yang berbatasan langsung dengan negara bagian Rakhine State, Myanmar.
Menurut Jumarsono, Kondisi cuaca berada pada akhir musim hujan dan cenderung berada pada masa-masa "penghabisan" hujan. Hujan terus mengguyur wilayah pengungsian beberapa hari terakhir, bahkan sampai menyebabkan banjir.
“Di dalam camp pengungsian, menurut Informasi dari pengungsi, beberapa hari sebelumnya telah terjadi banjir di beberapa lokasi pengungsian khususnya di daerah yang lebih rendah dari jalan utama,” ujarnya.
Curah hujan yang cukup tinggi membuat kondisi camp-camp para pengungsi yang hanya terbuat dari plastik dan bahan-bahan seadanya itu tidak layak ditempati. Meskipun demikian, mau tidak mau mereka harus bertahan tinggal di tempat yang penuh lumpur.
“Kondisi ini mengakibatkan masalah sanitasi yang buruk. Tidak sedikit diantara pengungsi yang terserang penyakit. Terlebih hanya ada 1 medical center (darurat) di area luas di camp Teingkhali,” kata Jumarsono, GM DRM PKPU Human Initaitive tersebut.
Jumarsono juga menerangkan di lokasi tersebut jumlah toilet sangat terbatas. Para pengungsi membutuhkan beberapa pompa air manual untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK).
“Melihat situasi dan kondisi ini, PKPU berencana untuk terus melakukan program-program pemenuhan kebutuhan mereka selain bahan makanan. Seperti pemenuhan air bersih dengan pembangunan pompa air, memperbaiki lokasi pengungsian seperti pembangunan Shelter, serta kebutuhan MCK dengan membangun toilet,” kata dia.