REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sentuhan peradaban Islam segera menyatu dengan kebudayaan Cina. Ini tampak jelas dalam kehadiran seni kaligrafi dan bangunan masjid.
Pada seni kaligrafi memang menjadi sumbangsih terbesar dari penyatuan dua peradaban besar kala itu. Seni kaligrafi merupakan ciri khas kebudayaan Cina. Modifikasinya menjadi asma-asma Allah berhuruf Arab menjadi goresan seni kaligrafi.
Untuk bangunan masjid, perpaduan dua kebudayaan ini telah melahirkan gaya arsitektur yang cukup unik. Nuansa kental tradisional Cina diperkuat dengan kubah dan menara. Hal yang sebenarnya tidak dikenal dalam peradaban Cina.
Ada satu contoh mencolok dari desain asli-Cina dan desain penjajaran di Yongning di Ningxia, di mana Masjid Tradisonal Keluarga Na (juga disebut Masjid Naijahu) berdiri di dekat Taman Budaya Hui, yang para perancangnya terlihat terinspirasi oleh Taj Mahal di India.
Di provinsi Hebei Barat, sebelah barat laut Beijing terdapat Tembok Besar. Di sana, terdapat toko dan di luar toko buku terdekat, ucapan santai seperti “Asalamu’alaikum" - "Damai sejahtera dengan Anda" yang ditulis dalam bahasa Arab. Tempat tersebut penuh dengan Alquran, buku-buku, dan tulisan kaligrafi.