REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Hampir 90 ribu etnis Rohingya di Myanmar mengungsi ke Bangladesh sejak gelombang krisis kemanusiaan merebak di Myanmar akhir Agustus lalu. Krisis kemanusiaan di Rakhine terjadi sejak 25 Agustus telah memakan korban sedikitnya 400 orang.
Direktur Utama Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Wildhan Dewayana mengatakan, krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya harus diselesaikan melalui pendekatan yang komprehensif agar menemukan titik temu dan solusi jangka panjang. Apalagi jumlah korban krisis kemanusiaan di Rakhine mayoritas berasal dari kalangan Muslim."Keberlangsungan hidup mereka harus diperjuangkan," katanya dalam keterangan resmi, Senin (11/9). Mayoritas etnis Rohingnya adalah Muslim oleh karena itu mereka wajib dibela semaksimal mungkin. "Bahkan kita harus bantu dengan apa-apa yang kita mampu," ujar Wildhan. Hasil penggalangan dana zakat, infak dan sedekah yang akan dihimpun selama 30 hari ke depan, nantinya akan disalurkan melalui lembaga kemanusiaan nasional PKPU Human Initiative (PKPU HI) yang telah teregistrasi di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) serta tergabung dalam Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM). Direktur PKPU Human Initiative Tommy Hendrajati mengatakan, pihaknya telah membangun sarana pendidikan dan pemukiman untuk etnis Rohingya tahun lalu. "Sejak krisis kemanusiaan di Rakhine pada tahun 2012 banyak sekolah yang tidak terurus. Sehingga tahun lalu, kami membangun sekolah dan pemukiman untuk mereka," ujar Tommy.