Ahad 10 Sep 2017 21:38 WIB

RQIU: Tak Mudah Mengajak Orang Mengaji

Rep: Mgrol97/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Awal berdirinya Rumah Qur’an Ihya Ul Ummah (RQIU) banyak tantangan  yang dihadapi. Salah satunya mengajak masyarakat untuk mengaji dengan mendatangi setiap rumah.

“Biasanya awal-awal itu kurang enak. Kita mengalami yang namanya ngajak orang buat ngaji itu datang ke rumah-rumah, di sekitar lingkungan Rumah Qu’ran pusat yang di Kota Bambu. Banyak yang gak mau,” kata Wakil Ketua RQIU, Ustaz Arfah Ruddin kepada Republika.co.id, Ahad (10/9).

Seiring berjalannya waktu apa yang dilakukan ia dan teman-temannya berbuah manis. Sebab adanya keinginan yang tinggi di masyarakat untuk belajar Alquran.   “Alhamdulilah sekarang kalau kita buka pendaftaran itu paling seminggu atau dua minggu itu udah habis kuotanya. Bahkan masih banyak yang ingin daftar,” katanya.

Jika dahulu pihaknya harus membangun kesadaran mengaji kini animo masyarakat yang tinggi menjadi tantangan tersendiri. Hal tersebut disebabkan karena tidak diikuti dengan ketersediaan tempat. “Ketika kita nolak santri untuk belajar Alquran itu gak enak banget. Tapikan mau gimana lagi terkendala tempat dan segala macam,” uajrnya.

Ia mengatakan bagi santri yang mengaji disini tidak dipungut biaya atau gratis. Hal tersebut berkaitan dengan awal pendirian lembaga tersebut.   “Jadi banyak hamba Allah yang memiliki kelebihan rezeki tapi bingung mau diapain. Sedangkan beliau-beliau ini pengennya disalurkan pada kebaikan yang berkelanjutan. Nah akhirnya berdirilah Rumah Qur’an ini secara gratis,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement