REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar sejarah Dagestan, Profesor Amri Shikhsaidov, menuturkan, Islam telah menjadi satu dari sejumlah faktor penting dan berpengaruh bagi kehidupan sosial, politik, dan budaya di Dagestan. Berbagai situasi di negara itu bahkan tidak lagi dapat dipahami di luar konteks agama.
“Oleh karenanya, wajar bila kalangan ilmuwan politik menggambarkan Dagestan sebagai republik yang paling kuat pengaruh Islamnya di antara negara-negara Federasi Rusia lainnya,” ungkap Shikhsaidov dalam tulisannya, “Islam in Dagestan”.
Menurut catatan, Dagestan memiliki cadangan minyak dan gas bumi yang cukup besar. Di samping itu, negeri tersebut juga mempunyai potensi sumber daya laut yang menjanjikan karena posisinya yang berdekatan dengan Laut Kaspia.
Namun sayang, berbagai konflik sosial dan politik yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan menyebabkan Dagestan terus berada dalam kondisi yang tidak stabil. Sebagai akibatnya, penduduk Dagestan kini masuk dalam daftar masyarakat paling miskin di Rusia.