Ahad 03 Sep 2017 22:45 WIB

Kertas, Selamatkan Naskah Kuno

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Naskah Kuno
Naskah Kuno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontak antara bangsa Arab dan Cina yang berlangsung selama abad kedelapan membawa perubahan besar dalam tradisi penulisan naskah di dunia Islam. Masyarakat Arab yang sebelumnya terbiasa menulis di atas lembaran kulit binatang atau kulit kayu, mulai mengadopsi budaya Cina yaitu menuliskan teks-teks di atas kertas.

Pertempuran Talas yang melibatkan Kekhalifahan Abbasiyah dan Dinasti Tang pada 751, menyebabkan tertawannya sejumlah orang Cina oleh tentara Arab. Penulis asal Persia dari abad ke-10, al-Tha'alibi mengisahkan, di antara tawanan perang Cina yang ditangkap itu ada yang dibawa ke Samarkand. Di kota itu, mereka lalu bekerja perajin dan memproduksi kertas dalam skala besar.

“Produksi kertas pada waktu itu bahkan sampai menjadi komoditas ekspor yang penting bagi masyarakat Samarkand. Nilainya secara universal diakui dan digunakan oleh banyak orang di mana-mana,” ungkap ats-Tsa'alibi seperti dikutip Lindsey Hobbs dalam karya tulisnya, The Islamic Codex.

Pada saat yang bersamaan, para sarjana Muslim di Abbasiyah tengah memfokuskan perhatian mereka terhadap studi naskah-naskah kuno. Kehadiran kertas di tengah-tengah peradaban Arab pada akhirnya membantu mereka memperoleh material yang lebih efisien untuk digunakan sebagai media penyalinan naskah tersebut.

Namun demikian, ada kendala lain yang harus mereka hadapi ketika beralih menggunakan kertas. Bahan organik tersebut sewaktu-waktu bisa saja memburuk kondisinya karena berbagai faktor. Oleh karena itu, naskah yang telah ditulis di atas lembaran-lembaran kertas kemudian dijilid dan diberi sampul yang tebal supaya tahan terhadap berbagai risiko kerusakan.

Contoh naskah Islam dari masa lampau yang dijilid itu masih dapat dijumpai hari ini. Beberapa di antaranya adalah penemuan 175 manuskrip di dalam gudang Masjid Agung Kairouan, Tunisia, pada dekade 1940-an silam. Naskah-naskah tersebut diperkirakan ditulis antara abad kesembilan hingga ke-13.

Penemuan besar lainnya terdapat di Masjid Agung Yaman di Kota Sanaa pada awal dasawarsa1970-an. Ribuan fragmen perkamen dan jilid naskah yang ditemukan di belakang dinding loteng masjid itu diperkirakan berasal dari abad ketujuh hingga ke-12. “Teks-teks tersebut sebagian besar mengalami kerusakan parah, namun menampilkan beberapa model penjilidan yang unik dalam tradisi Islam,” tulis Hobbs.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement