REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Keraton Kasepuhan Cirebon akan menggelar Haul Sunan Gunung Jati ke-464 tahun, Ahad (3/9) malam. Kegiatan itu dimaksudkan sebagai salah satu cara untuk selalu membangkitkan sejarah dan nasihat Sunan Gunung Jati.
Pelaksanaan Haul Sunan Gunung Jati akan dilaksanakan di Mesjid Agung Sang Cipta Rasa pukul 19.30 WIB. Masjid yang dibangun oleh Sunan Gunung Jati pada 1500 M itu hingga kini masih asli dan kokoh.
Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat menjelaskan, Sunan Gunung Jati wafat pada 12 Rayagung/Dzulhijah 1568 M atau 974 H dalam usia 120 tahun. Tahun ini, merupakan peringatan haul yang ke-464 tahun dan bertepatan dengan 3 September 2017.
"Haul saat ini kita laksanakan dengan sederhana, mengundang keluarga besar Kasultanan Cirebon dan lainnya," kata Sultan Sepuh, Ahad (3/9).
Sultan Sepuh menjelaskan, dalam haul tersebut, pihaknya mendoakan semoga Allah SWT membalas amal ibadah Sunan Gunung Jati dan keluarganya, dengan sebaik-baiknya balasan. Selain itu, melalui haul, dia juga mengajak agar umat Islam meneladani dan melaksanakan nasehat Sunan Gunung Jati.
"Sunan Gunung Jati meninggalkan amanat nasehat 42 petatah petitih. Yang sangat terkenal adalah ingsun titip tajug lan fakir miskin," ujar Sultan Sepuh.
Sultan Sepuh menjelaskan, Sunan Gunung Jati merupakan pendiri Kasultanan Cirebon dan Kasultanan Banten. Bahkan, Sunan Gunung Jati juga pendiri Jayakarta dengan mengusir Portugis dari Sunda Kelapa, dengan dibantu oleh Fatahillah, yang merupakan menantunya dan panglima perang Cirebon. "Sunan Gunung Jati mengislamkan wilayah Jawa kulon atau Jabar, DKI, dan Banten," ujarnya.